Kupang: Sebuah kapal kayu bernama KM Jabal Nur bermuatan 18 ton garam dilaporkan tenggelam di perairan Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kapal disebut usai menabrak karang di Pulau Seraya Besar, Desa Seraya Marannu, Kabupaten Manggarai Barat
"Penyebab kapal tersebut menabrak karang karena kapal tersebut dikemudikan oleh ABK-nya bernama Yusran yang tidak mengetahui rute pelayaran, " kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Johannes Bangun di Kupang, NTT, Senin, 6 Januari 2019.
Dia menambahkan kejadian bermula saat kapal tersebut hendak berlayar dari Sulawesi Selatan menuju Bima, Provinsi Nusa Tenggar Barat. Tapi di tengah perjalanan, kapten kapal yang biasa mengemudikan merasa tak enak badan.
Kapten kapal meminta ABK-nya bernama Yusran untuk membawa kapal tersebut. Saat mendekati pUlau Seraya Besar kapal menabrak karang dan langsung miring.
"Dari hasil pemeriksaan yang bersangkutan mengaku tidak tahu jalan, jadi tidak menyadari kalau kapal menabrak karang," jelasny.
Dia melanjutkan setelah kapal miring, air laut segera masuk ke kapal. Walhasil kapal tenggelam dan belasan ton garam tidak bisa diselamatkan.
"Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut sebab saat kejadian tersebut sejumlah ABK juga langsung menyelamatkan diri," ujarnya.
Sebanyak lima ABK yakni Aco, Wawan, Zakaria, Isran, dan Yusran. Beserta satu kapten kapal, yakni H. M. Nur masih berada di rumah milik Kepala Desa Seraya Marannu untuk mendapatkan pertolongan.
Kupang: Sebuah kapal kayu bernama KM Jabal Nur bermuatan 18 ton garam dilaporkan tenggelam di perairan Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kapal disebut usai menabrak karang di Pulau Seraya Besar, Desa Seraya Marannu, Kabupaten Manggarai Barat
"Penyebab kapal tersebut menabrak karang karena kapal tersebut dikemudikan oleh ABK-nya bernama Yusran yang tidak mengetahui rute pelayaran, " kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Johannes Bangun di Kupang, NTT, Senin, 6 Januari 2019.
Dia menambahkan kejadian bermula saat kapal tersebut hendak berlayar dari Sulawesi Selatan menuju Bima, Provinsi Nusa Tenggar Barat. Tapi di tengah perjalanan, kapten kapal yang biasa mengemudikan merasa tak enak badan.
Kapten kapal meminta ABK-nya bernama Yusran untuk membawa kapal tersebut. Saat mendekati pUlau Seraya Besar kapal menabrak karang dan langsung miring.
"Dari hasil pemeriksaan yang bersangkutan mengaku tidak tahu jalan, jadi tidak menyadari kalau kapal menabrak karang," jelasny.
Dia melanjutkan setelah kapal miring, air laut segera masuk ke kapal. Walhasil kapal tenggelam dan belasan ton garam tidak bisa diselamatkan.
"Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut sebab saat kejadian tersebut sejumlah ABK juga langsung menyelamatkan diri," ujarnya.
Sebanyak lima ABK yakni Aco, Wawan, Zakaria, Isran, dan Yusran. Beserta satu kapten kapal, yakni H. M. Nur masih berada di rumah milik Kepala Desa Seraya Marannu untuk mendapatkan pertolongan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)