Jepara: Warga Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang telah melakukan perekaman data kependudukan, paling cepat bisa melakukan pencetakan KTP-el enam bulan kemudian. Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan pada Disdukcapil Kabupaten Jepara, Susetyo, mengatakan warga yang telah menerima KTP-el sudah melakukan perekaman data kependudukan sebelum Mei 2019.
"Terakhir cetak sebanyak 500 lembar tapi rusak satu itu pada 21 Oktober kemarin. Yang dicetak itu yang perekamannya pada April, berarti yang rekaman sesudah April sampai sekarang ya, masih menunggu. Paling cepat enam bulan baru dapat (KTP-el)," terang Susetyo ditemui di ruang kerjanya, Selasa, 29 Oktober 2019.
Disdukcapil Kabupaten Jepara kekurangan blangko KTP-el sebanyak 30 ribu lebih. Kekurangan itu telah disampaikan ke pemerintah pusat kemarin, Senin, 28 Oktober 2019.
"Mudah-mudahan ya, segera dikirim. Karena semuanya dari pusat, setiap bulan rata-rata kami mendapat kiriman 1.000 blangko. Tapi untuk saat ini informasinya kosong," imbuhnya.
Susetyo mengungkap kekosongan blangko KTP-el karena menunggu perubahan anggaran pusat. Karena terjadi kesalahan penghitungan kebutuhan KTP-el, yang rusak dan hilang.
"Ini ditata ulang sambil menunggu (anggaran) perubahan," ungkap Susetyo.
Dia menegaskan pihaknya mampu bila hanya sebatas tekns pengadaan blangko KTP-el mandiri. Namun jika anggaran pembuatan dibebankan ke daerah, pihaknya menyatakan keberatan.
"Daerah apa saja bisa asal ada uangnya. Tapi saat ini undang-undang mengatakan yang membuat pemerintah pusat, daerah tinggal mengajukan kebutuhannya berapa," pungkas Susetyo.
Jepara: Warga Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang telah melakukan perekaman data kependudukan, paling cepat bisa melakukan pencetakan KTP-el enam bulan kemudian. Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan pada Disdukcapil Kabupaten Jepara, Susetyo, mengatakan warga yang telah menerima KTP-el sudah melakukan perekaman data kependudukan sebelum Mei 2019.
"Terakhir cetak sebanyak 500 lembar tapi rusak satu itu pada 21 Oktober kemarin. Yang dicetak itu yang perekamannya pada April, berarti yang rekaman sesudah April sampai sekarang ya, masih menunggu. Paling cepat enam bulan baru dapat (KTP-el)," terang Susetyo ditemui di ruang kerjanya, Selasa, 29 Oktober 2019.
Disdukcapil Kabupaten Jepara kekurangan blangko KTP-el sebanyak 30 ribu lebih. Kekurangan itu telah disampaikan ke pemerintah pusat kemarin, Senin, 28 Oktober 2019.
"Mudah-mudahan ya, segera dikirim. Karena semuanya dari pusat, setiap bulan rata-rata kami mendapat kiriman 1.000 blangko. Tapi untuk saat ini informasinya kosong," imbuhnya.
Susetyo mengungkap kekosongan blangko KTP-el karena menunggu perubahan anggaran pusat. Karena terjadi kesalahan penghitungan kebutuhan KTP-el, yang rusak dan hilang.
"Ini ditata ulang sambil menunggu (anggaran) perubahan," ungkap Susetyo.
Dia menegaskan pihaknya mampu bila hanya sebatas tekns pengadaan blangko KTP-el mandiri. Namun jika anggaran pembuatan dibebankan ke daerah, pihaknya menyatakan keberatan.
"Daerah apa saja bisa asal ada uangnya. Tapi saat ini undang-undang mengatakan yang membuat pemerintah pusat, daerah tinggal mengajukan kebutuhannya berapa," pungkas Susetyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
