Cibinong: Bupati Bogor Ade Yasin mengaku belum menerima laporan resmi terkait operasi tangkap tangan (OTT) terhadap anak buahnya. Melansir Antara, pada Selasa, 3 Maret 2020, Sekretaris Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Irianto, terkena OTT Polres Bogor.
"Dibawa ke Kantor Polres Bogor dan sekarang masih proses pemeriksaan. Secara lengkap belum terima keterangan resmi dari Polres Bogor," ujar Ade di Bogor, Jawa Barat, Rabu, 4 Maret 2020.
Ade mengaku pada Selasa siang, 3 Maret 2020, tengah bersama Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor. Namun, kata Ade, tak ada pernyataan langsung dari Kapolres Bogor terkait OTT.
Ade memastikan pihaknya tetap memberi bantuan hukum untuk Irianto. Lantaran, status Irianto masih sebagai aparatur sipil negara (ASN).
"Kita ada bagian bankum (bantuan hukum), nanti bankum yang dampingi. Haknya tetap kita berikan untuk menerima bantuan hukum," jelasnya.
Melansir Antara, Kasatreskrim Polres Bogor, AKP Benny Cahyadi, memimpin penangkapan Irianto di Kantor DPKPP, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa sore, 3 Maret 2020. Benny membawa Irianto yang mengenakan seragam PNS, lengkap dengan empat kantong uang, dan beberapa kardus diduga barang bukti.
Barang bukti berupa uang yang disita itu dibungkus menggunakan empat kantong berbahan kertas warna cokelat. Semua barang bukti diangkut menggunakan mobil, sedangkan Irianto satu mobil dengan Benny.
Setibanya di Kantor Polres Bogor, Irianto dan Benny memasuki ruang pemeriksaan di gedung Satreskrim. "Kita sedang lakukan pemeriksaan dulu sekarang. Nanti hasilnya akan segera diinformasikan," ujar Benny.
Cibinong: Bupati Bogor Ade Yasin mengaku belum menerima laporan resmi terkait operasi tangkap tangan (OTT) terhadap anak buahnya. Melansir
Antara, pada Selasa, 3 Maret 2020, Sekretaris Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Irianto, terkena OTT Polres Bogor.
"Dibawa ke Kantor Polres Bogor dan sekarang masih proses pemeriksaan. Secara lengkap belum terima keterangan resmi dari Polres Bogor," ujar Ade di Bogor, Jawa Barat, Rabu, 4 Maret 2020.
Ade mengaku pada Selasa siang, 3 Maret 2020, tengah bersama Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor. Namun, kata Ade, tak ada pernyataan langsung dari Kapolres Bogor terkait OTT.
Ade memastikan pihaknya tetap memberi bantuan hukum untuk Irianto. Lantaran, status Irianto masih sebagai aparatur sipil negara (ASN).
"Kita ada bagian bankum (bantuan hukum), nanti bankum yang dampingi. Haknya tetap kita berikan untuk menerima bantuan hukum," jelasnya.
Melansir
Antara, Kasatreskrim Polres Bogor, AKP Benny Cahyadi, memimpin penangkapan Irianto di Kantor DPKPP, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa sore, 3 Maret 2020. Benny membawa Irianto yang mengenakan seragam PNS, lengkap dengan empat kantong uang, dan beberapa kardus diduga barang bukti.
Barang bukti berupa uang yang disita itu dibungkus menggunakan empat kantong berbahan kertas warna cokelat. Semua barang bukti diangkut menggunakan mobil, sedangkan Irianto satu mobil dengan Benny.
Setibanya di Kantor Polres Bogor, Irianto dan Benny memasuki ruang pemeriksaan di gedung Satreskrim. "Kita sedang lakukan pemeriksaan dulu sekarang. Nanti hasilnya akan segera diinformasikan," ujar Benny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
