Bantul: Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), membuka pendaftaran bagi warga yang hendak melakukan rapid diagnose test (RDT) atau uji cepat. Rapid test akan dilakukan pada 5 dan 12 Mei di halaman Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul.
"Kami membuka hotline pendaftaran (rapid test), khususnya kepada mereka yang melakukan perjalanan (ke zona merah)," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Helmi Jamharis, dihubungi, Minggu, 3 Mei 2020.
Ada sejumlah syarat agar warga bisa ikut rapid test. Helmi menyebut warga yang ingin ikut rapid test harus memiliki kerentanan terjangkit covid-19. Misalnya, pernah berkunjung di kota atau wilayah zona merah penyebaran virus korona dalam waktu 14 hari terakhir. Selain itu, orang yang pernah kontak dengan pasien positif covid-19.
Warga bisa mendaftar ke laman deteksicorona.bantulkab.go.id/rapidtest. Pendaftar harus mengisi data diri dengan jujur. Meski begitu, pendaftar harus bisa memperolwh rekomendasi saat pendaftaran itu.
"Pendaftaran sudah dibuka sejak 3 Mei pukul 12.00 WIB, dan sampai 5 Mei pukul 09.00 WIB. Pendaftaran akan ditutup jika kuota sudah terpenuhi," ujarnya.
Pendaftar yang mendapat rekomendasi harus ikut rapid test dua tahap. Tahap pertama pada 5 Mei dan tahap kedua 20 Mei. Ia mengatakan, kuota tahap pertama sekitar 200 sampai 300 orang.
Pemkab Bantul telah melakukan rapid test kepada sejumlah anggota komunitas. Misalnya, wartawan, tenaga BPBD, PMI, pegawai kecamatan, hingga kepala organisasi perangkat daerah.
"Kami sekarang ini melakukan screening yang kepada komunitas-komunitas yang banyak melakukan aktivitas di tengah kerumunan masyarakat," katanya.
Selain melakukan rapid test, Pemkab Bantul juga melakukan penelusuran kontak warganya.
Informasi lengkap tentang perkembangan penanganan pandemi covid-19 bisa langsung diakses di sini: https://www.medcom.id/corona
Bantul: Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), membuka pendaftaran bagi warga yang hendak melakukan
rapid diagnose test (RDT) atau uji cepat. Rapid test akan dilakukan pada 5 dan 12 Mei di halaman Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul.
"Kami membuka hotline pendaftaran (rapid test), khususnya kepada mereka yang melakukan perjalanan (ke zona merah)," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Helmi Jamharis, dihubungi, Minggu, 3 Mei 2020.
Ada sejumlah syarat agar warga bisa ikut rapid test. Helmi menyebut warga yang ingin ikut rapid test harus memiliki kerentanan terjangkit covid-19. Misalnya, pernah berkunjung di kota atau wilayah zona merah penyebaran virus korona dalam waktu 14 hari terakhir. Selain itu, orang yang pernah kontak dengan pasien positif covid-19.
Warga bisa mendaftar ke laman
deteksicorona.bantulkab.go.id/rapidtest. Pendaftar harus mengisi data diri dengan jujur. Meski begitu, pendaftar harus bisa memperolwh rekomendasi saat pendaftaran itu.
"Pendaftaran sudah dibuka sejak 3 Mei pukul 12.00 WIB, dan sampai 5 Mei pukul 09.00 WIB. Pendaftaran akan ditutup jika kuota sudah terpenuhi," ujarnya.
Pendaftar yang mendapat rekomendasi harus ikut rapid test dua tahap. Tahap pertama pada 5 Mei dan tahap kedua 20 Mei. Ia mengatakan, kuota tahap pertama sekitar 200 sampai 300 orang.
Pemkab Bantul telah melakukan rapid test kepada sejumlah anggota komunitas. Misalnya, wartawan, tenaga BPBD, PMI, pegawai kecamatan, hingga kepala organisasi perangkat daerah.
"Kami sekarang ini melakukan screening yang kepada komunitas-komunitas yang banyak melakukan aktivitas di tengah kerumunan masyarakat," katanya.
Selain melakukan rapid test, Pemkab Bantul juga melakukan penelusuran kontak warganya.
Informasi lengkap tentang perkembangan penanganan pandemi covid-19 bisa langsung diakses di sini: https://www.medcom.id/corona Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)
