medcom.id, Tangerang: Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hamid Muhammad, mengatakan, akses pornografi melalui internet menjadi sumber kekerasan seksual pada anak dan usia remaja.
Maraknya tindak kekerasan seksual yang melibatkan remaja sebagai pelaku kekerasan, berakar dari akses terhadap pornografi yang semakin mudah dan masif melalui berbagai media.
"Jadi sepanjang sumber-sumber pornografi enggak ditutup, mereka akan tetap terekspos ke masalah itu," kata Dirjen Dikdasmen, Hamid Muhammad, di SDN 02 Jelupang, Tangerang Selatan, Selasa (24/5/2016).
Menurut dia, bagaimana pun, remaja atau anak pelaku tindak kejahatan seksual harus tetap mendapat pembinaan. Sebab, mereka merupakan pelaku sekaligus korban.
Hamid menyebutkan, sumber pornografi yang saat ini banyak beredar itu bersumber dari jaringan teknologi internet.
"Makanya diinternet itu banyak sekali sumber-sumber pornografi yang masih bisa diakses anak anak kita, jadi anak anak yang melakukan itu tetap harus dibina dan didik," tegasnya.
medcom.id, Tangerang: Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hamid Muhammad, mengatakan, akses pornografi melalui internet menjadi sumber kekerasan seksual pada anak dan usia remaja.
Maraknya tindak kekerasan seksual yang melibatkan remaja sebagai pelaku kekerasan, berakar dari akses terhadap pornografi yang semakin mudah dan masif melalui berbagai media.
"Jadi sepanjang sumber-sumber pornografi enggak ditutup, mereka akan tetap terekspos ke masalah itu," kata Dirjen Dikdasmen, Hamid Muhammad, di SDN 02 Jelupang, Tangerang Selatan, Selasa (24/5/2016).
Menurut dia, bagaimana pun, remaja atau anak pelaku tindak kejahatan seksual harus tetap mendapat pembinaan. Sebab, mereka merupakan pelaku sekaligus korban.
Hamid menyebutkan, sumber pornografi yang saat ini banyak beredar itu bersumber dari jaringan teknologi internet.
"Makanya diinternet itu banyak sekali sumber-sumber pornografi yang masih bisa diakses anak anak kita, jadi anak anak yang melakukan itu tetap harus dibina dan didik," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
