Bandung: Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat mulai didatangi pasien anak yang tergolong orang dengan masalah kejiwaan (ODMK). Dalam sepekan sebanyak dua hingga tiga pasien berobat jalan ke RSJ Cisarua karena kecanduan bermain gawai.
"Pasien anak yang berobat jalan itu dalam satu minggu itu dua sampai tiga mengalami ketergantungan atau adiksi game," kata Direktur RSJ Provinsi Jawa Barat, Elly Marliyani, saat dihubungi Medcom.id, Rabu, 16 Oktober 2019.
Elly menuturkan ketergantungan anak terhadap gawai bisa memicu penyakit penyerta lainnya seperti depresi atau gangguan pada fungsi kehidupan, misalnya kerap menyendiri serta malah untuk melakukan aktivitas lainnya.
"Usianya dari tujuh sampai 15 tahun. Mereka sudah terganggu fungsi kehidupannya, misalnya dia enggak mau mandi, enggak mau sekolah, enggak mau makan," jelas Elly.
Menurut Elly kemudahan mengakses internet serta perangkat gawai yang mendukung menjadi pemicu anak ketergantungan terhadap gawai. Bahkan jika anak dalam satu hari bermain gawai lebih dari tiga jam, maka harus segera diperiksa untuk mengantisipasi terjadinya ODMK.
"Nah itu lebih diatas tiga jam sehari (main gawai) maka mereka sudah terganggu fungsi kehidupannya. Seperti bermain game, youtube, internetan, itu yang bisa mengakibatkan mereka bisa berjam jam, terus pornografi karena sangat mudah mereka mengakses," jelas Elly.
Elly menegaskan saat ini belum ada anak yang dilakukan rehabilitasi di RSJ Cisarua akibat kecanduan bermain gawai. Namun terdapat dua hingga tiga orang berobat jalan dalam sepekan dua sampai tiga kali.
"Sampai sekarang tidak ada yang dirawat, kalau berobat jalan iya, seminggu bisa dua sampai tiga kali atau sebulan 11 kali berobat," pungkas Elly.
Bandung: Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat mulai didatangi pasien anak yang tergolong orang dengan masalah kejiwaan (ODMK). Dalam sepekan sebanyak dua hingga tiga pasien berobat jalan ke RSJ Cisarua karena kecanduan bermain gawai.
"Pasien anak yang berobat jalan itu dalam satu minggu itu dua sampai tiga mengalami ketergantungan atau adiksi game," kata Direktur RSJ Provinsi Jawa Barat, Elly Marliyani, saat dihubungi
Medcom.id, Rabu, 16 Oktober 2019.
Elly menuturkan ketergantungan anak terhadap gawai bisa memicu penyakit penyerta lainnya seperti depresi atau gangguan pada fungsi kehidupan, misalnya kerap menyendiri serta malah untuk melakukan aktivitas lainnya.
"Usianya dari tujuh sampai 15 tahun. Mereka sudah terganggu fungsi kehidupannya, misalnya dia enggak mau mandi, enggak mau sekolah, enggak mau makan," jelas Elly.
Menurut Elly kemudahan mengakses internet serta perangkat gawai yang mendukung menjadi pemicu anak ketergantungan terhadap gawai. Bahkan jika anak dalam satu hari bermain gawai lebih dari tiga jam, maka harus segera diperiksa untuk mengantisipasi terjadinya ODMK.
"Nah itu lebih diatas tiga jam sehari (main gawai) maka mereka sudah terganggu fungsi kehidupannya. Seperti bermain game, youtube, internetan, itu yang bisa mengakibatkan mereka bisa berjam jam, terus pornografi karena sangat mudah mereka mengakses," jelas Elly.
Elly menegaskan saat ini belum ada anak yang dilakukan rehabilitasi di RSJ Cisarua akibat kecanduan bermain gawai. Namun terdapat dua hingga tiga orang berobat jalan dalam sepekan dua sampai tiga kali.
"Sampai sekarang tidak ada yang dirawat, kalau berobat jalan iya, seminggu bisa dua sampai tiga kali atau sebulan 11 kali berobat," pungkas Elly.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
