Tangerang: Hadli, 55, sopir truk yang menewaskan tiga pengendara sepeda motor di Jalan Raya Serang KM 24, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, ditetapkan menjadi tersangka. Saat ini, sopir tersebut telah ditahan di Polresta Tangerang.
"Hari ini sopir truk sudah kita tetapkan sebagai tersangka kasus tersebut (kecelakaan)," ujar Kasatlantas Polresta Tangerang Kompol Fikry Ardiansyah, Selasa, 11 April 2023.
Fikry menuturkan penetapan tersangka dilakukan usai gelar perkara. "Tadi pagi sudah gelar perkara tahap awal untuk kecelakaan lalu lintas di lokasi TKP. Berdasarkan gelar perkara, ada dua alat bukti yang cukup untuk kita naikan status sopir sebagai tersangka," katanya.
Fikry menjelaskan saat ini Hadli ditahan di Polresta Tangerang. Fikry enggan berkomentar lebih terkait kasus tersebut disebabkan human error atau kesalahan teknis.
"Mulai hari ini kita lakukan penahanan terhadap si sopir, sampai 21 hari. Itu (dugaan rem blong) diperlukan pemeriksaan saksi ahli yang kompeten seperti dari Dishub (dinas perhubungan), terkait kecelakaan dari pengeremannya sendiri," jelasnya.
Atas perbuatannya, Hadli dijerat Pasal 310 Ayat 3 dan 4 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tahun 2009. Dalam aturan itu disebut setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban luka berat dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp10 juta.
Selanjutnya, dalam hal kecelakaan yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia, dipidana dengan pidana penjara paling lama enam tahun dan denda paling banyak Rp12 juta.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Tangerang: Hadli, 55, sopir
truk yang menewaskan tiga pengendara sepeda motor di Jalan Raya Serang KM 24, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, ditetapkan menjadi tersangka. Saat ini, sopir tersebut telah ditahan di Polresta
Tangerang.
"Hari ini sopir truk sudah kita tetapkan sebagai tersangka kasus tersebut (kecelakaan)," ujar Kasatlantas Polresta Tangerang Kompol Fikry Ardiansyah, Selasa, 11 April 2023.
Fikry menuturkan penetapan tersangka dilakukan usai gelar perkara. "Tadi pagi sudah gelar perkara tahap awal untuk kecelakaan lalu lintas di lokasi TKP. Berdasarkan gelar perkara, ada dua alat bukti yang cukup untuk kita naikan status sopir sebagai tersangka," katanya.
Fikry menjelaskan saat ini Hadli ditahan di Polresta Tangerang. Fikry enggan berkomentar lebih terkait kasus tersebut disebabkan
human error atau kesalahan teknis.
"Mulai hari ini kita lakukan penahanan terhadap si sopir, sampai 21 hari. Itu (dugaan rem blong) diperlukan pemeriksaan saksi ahli yang kompeten seperti dari Dishub (dinas perhubungan), terkait kecelakaan dari pengeremannya sendiri," jelasnya.
Atas perbuatannya, Hadli dijerat Pasal 310 Ayat 3 dan 4 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tahun 2009. Dalam aturan itu disebut setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban luka berat dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp10 juta.
Selanjutnya, dalam hal kecelakaan yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia, dipidana dengan pidana penjara paling lama enam tahun dan denda paling banyak Rp12 juta.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
