Arab Saudi dan Malaysia Disebut Negara Favorit Penampung Pekerja Indonesia Secara Ilegal

Tangerang: Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat negara favorit bagi penyalur pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal atau nonprosedural dengan tujuan negara di Timur Tengah. Pasalnya negara tersebut banyak aturan yang memudahkan untuk dijadikan praktik Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). "Negara favorit para penyalur dan pekerja itu sendiri yakni Arab Saudi. Karena Arab Saudi cukup butuh visa umrah atau ziarah. Kalau sudah habis masa berlaku pada 30 hari enggak pulang, overstay itu tidak jadi masalah di sana," kata Sekretaris Utama BP2MI, Rinardi, di shelter P4MI Kota Tangerang, Selasa, 16 Mei 2023.   Selain Timur Tengah, Rinardi menuturkan negara yang menjadi favorit selanjutnya untuk dikirim pekerja ilegal yakni di wilayah Asia Tenggara, yakni Malaysia. "Malaysia negara yang paling banyak juga, karena kan mereka langsung dengan pintu perbatasan kita. Ada Kalimantan Utara, ada dari Kepulauan Riau, ada Batam. Ini menyebabkan para penyalur mudah ke Malaysia tanpa dokumen resmi," jelasnya. Rinardi menjelaskan para penyalur ilegal atau mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO) mengincar korbannya yang berstatus ibu rumah tangga. "Mereka mengincar rata-rata berusia 22-45 tahun. Dan mereka pun mengincar yang latar belakang pendidikannya tamatan SD dan SMP," ungkapnya. Sebelumnya Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencegah keberangkatan 10 orang calon pekerja migran yang akan ditempatkan secara ilegal atau nonprosedural di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. 10 calon pekerja itu akan dipekerjakan menuju Arab Saudi untuk dijadikan sebagai asisten rumah tangga. Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id