medcom.id, Semarang: Kemacetan panjang di Pantura dari Kendal menuju Semarang, Jawa Tengah, mengakibatkan ribuan pekerja menumpuk di Terminal Mangkang. Sebab, angkutan umum maupun bus dalam kota tak beroperasional. Para sopir lebih memilih memarkirkan kendaraan ketimbang terjebak dalam kemacetan.
"Kami sudah sejak pukul 06.00 WIB telantar di terminal Mangkang ini. Namun hingga pukul 09.00 WIB belum juga terangkut. Sebagian memilih pulang," kata Maimun (23), warga Kaliwungu yang bekerja di pabrik garmen di Semarang, Jumat (14/11/2014).
Begitu pula keluha dari Umayah (22) yang bekerja di sebuah pabrik di Kendal. Biasanya, kata Umayah, ia menunggu angkutan di Mangkang pada pukul 06.00 WIB. Sebab, ia masuk kerja pada pukul 07.00 WIB. Tapi Jumat ini, ia tak dapat masuk kerja karena banyak bus yang mogok beroperasi.
Sementara itu, Wiyono (34), seorang pengemudi truk dari arah Semarang
dengan tujuan Jakarta mengaku sudah lebih enam jam terjebak kemacetan. Kendaraannya tak dapat bergerak sama sekali dan masih berada di daerah Tambakaji, Tugu.
"Saya sudah disini sejak pukul 04.00 WIB, tetapi hingga pukul 10.00 ini masih tertahan disini ranpa bergerak sama sekali," kata Wiyono.
Ratusan sopir lain pun terpaksa mematikan mesin kendaraan. Mereka turun dari kabin lalu saling mengobrol.
Bukan hanya perbaikan jalan yang tak kunjung selesai, kemacetan pun terjadi akibat dua truk gandeng terbalik kemarin malam. Polisi juga berupaya keras mengurai kemacetan. Sebab jalan memutar keluar tol Krapyak menuju dalam kota dan Bandara Ahmad Yani pun ditutup. Itu dilakukan sebagai dampak antrean panjang kendaraan yang memutar arah melalui Simpang Krapyak.
medcom.id, Semarang: Kemacetan panjang di Pantura dari Kendal menuju Semarang, Jawa Tengah, mengakibatkan ribuan pekerja menumpuk di Terminal Mangkang. Sebab, angkutan umum maupun bus dalam kota tak beroperasional. Para sopir lebih memilih memarkirkan kendaraan ketimbang terjebak dalam kemacetan.
"Kami sudah sejak pukul 06.00 WIB telantar di terminal Mangkang ini. Namun hingga pukul 09.00 WIB belum juga terangkut. Sebagian memilih pulang," kata Maimun (23), warga Kaliwungu yang bekerja di pabrik garmen di Semarang, Jumat (14/11/2014).
Begitu pula keluha dari Umayah (22) yang bekerja di sebuah pabrik di Kendal. Biasanya, kata Umayah, ia menunggu angkutan di Mangkang pada pukul 06.00 WIB. Sebab, ia masuk kerja pada pukul 07.00 WIB. Tapi Jumat ini, ia tak dapat masuk kerja karena banyak bus yang mogok beroperasi.
Sementara itu, Wiyono (34), seorang pengemudi truk dari arah Semarang
dengan tujuan Jakarta mengaku sudah lebih enam jam terjebak kemacetan. Kendaraannya tak dapat bergerak sama sekali dan masih berada di daerah Tambakaji, Tugu.
"Saya sudah disini sejak pukul 04.00 WIB, tetapi hingga pukul 10.00 ini masih tertahan disini ranpa bergerak sama sekali," kata Wiyono.
Ratusan sopir lain pun terpaksa mematikan mesin kendaraan. Mereka turun dari kabin lalu saling mengobrol.
Bukan hanya perbaikan jalan yang tak kunjung selesai, kemacetan pun terjadi akibat dua truk gandeng terbalik kemarin malam. Polisi juga berupaya keras mengurai kemacetan. Sebab jalan memutar keluar tol Krapyak menuju dalam kota dan Bandara Ahmad Yani pun ditutup. Itu dilakukan sebagai dampak antrean panjang kendaraan yang memutar arah melalui Simpang Krapyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)
