medcom.id, Surabaya: Kematian satwa di Kebun Binatang Surabaya kembali terjadi. Seekor rusa (Cervus timorensus) ditemukan mati di kandangnya. Kematian itu diduga akibat perkelahian sesama satwa.
"Rusa ditemukan mati sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Langsung pada saat itu dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian rusa tersebut," kata Humas Perusaan Daerah Taman satwa (PDTS) Agus Supangat di Surabaya, Selasa (11/3).
Kematian satwa tersebut pertama kali diketahui petugas Satpol PP dan petugas jaga kandang yang malam itu melihat rusa tersebut tergeletak di tengah tengah rusa lainnya.
Dengan kematian seekor rusa jantan, menurut Agus Supangkat, sekarang koleksi rusa di KBS masih ada 15 ekor jantan dan 5 ekor betina serta dua ekor yang jenis kelaminnya belum diketahui.
Sebenarnya, perkembangan populasi rusa di KBS tergolong cukup baik sehingga jumlahnya terus bertambah. Hal itu karena rusa yang asli dari Jawa dan Nusa Tenggara tersebut memiliki kondisi yang sesuai dan cocok di KBS.
Dari hasil autopsi yang dilakukan tim medis KBS, disebutkan bahwa rusa tersebut mati terdapat luka perkelahian di seluruh tubuh. Diduga kuat, penyebab kematian Rusa karena kehabisan tenaga dan akhirnya mati. "Tidak ditemukan adanya penyakit penyebab kematian rusa. Yang ada banyak luka-luka di seluruh tubuhnya. Rusa tidak kuat menahan luka sehingga mati," katanya.(Faishol Taselan)
medcom.id, Surabaya: Kematian satwa di Kebun Binatang Surabaya kembali terjadi. Seekor rusa (Cervus timorensus) ditemukan mati di kandangnya. Kematian itu diduga akibat perkelahian sesama satwa.
"Rusa ditemukan mati sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Langsung pada saat itu dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian rusa tersebut," kata Humas Perusaan Daerah Taman satwa (PDTS) Agus Supangat di Surabaya, Selasa (11/3).
Kematian satwa tersebut pertama kali diketahui petugas Satpol PP dan petugas jaga kandang yang malam itu melihat rusa tersebut tergeletak di tengah tengah rusa lainnya.
Dengan kematian seekor rusa jantan, menurut Agus Supangkat, sekarang koleksi rusa di KBS masih ada 15 ekor jantan dan 5 ekor betina serta dua ekor yang jenis kelaminnya belum diketahui.
Sebenarnya, perkembangan populasi rusa di KBS tergolong cukup baik sehingga jumlahnya terus bertambah. Hal itu karena rusa yang asli dari Jawa dan Nusa Tenggara tersebut memiliki kondisi yang sesuai dan cocok di KBS.
Dari hasil autopsi yang dilakukan tim medis KBS, disebutkan bahwa rusa tersebut mati terdapat luka perkelahian di seluruh tubuh. Diduga kuat, penyebab kematian Rusa karena kehabisan tenaga dan akhirnya mati. "Tidak ditemukan adanya penyakit penyebab kematian rusa. Yang ada banyak luka-luka di seluruh tubuhnya. Rusa tidak kuat menahan luka sehingga mati," katanya.(Faishol Taselan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)
