Bengkulu: Pemerintah Provinsi Bengkulu menyebut bantuan untuk korban bencana gempa bumi 5,6 magnitudo yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, telah mencapai Rp1,3 miliar.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan dengan terkumpulnya bantuan tersebut, pihaknya akan berkunjung ke lokasi bencana di Cianjur, pekan depan.
"Saat ini, bantuan untuk korban telah mencapai Rp1,3 miliar dan kami akan melakukan survei untuk melihat kebutuhan gedung apa yang akan dibangun nanti," kata Rohidin di Kota Bengkulu, Senin, 26 Desember 2022.
Ia menyebut dana bantuan tersebut berasal dari organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi pemerintah serta seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu.
Baca: Perusahaan Asuransi Bantu Percepat Pemulihan Pascagempa Cianjur
Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu Syarifuddin mengatakan dana bantuan tersebut telah dilaporkan ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Bengkulu. Ia mengatakan penyaluran bantuan akan dipakai untuk membangun sekolah, puskesmas, hingga fasilitas ibadah yang nantinya diatasnamakan masyarakat Provinsi Bengkulu.
Sementara itu, terkait dengan Surat Edaran (SE) Kementerian Dalam Negeri yang menyebutkan bahwa pemerintah tidak menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT). Sebab, SE tersebut terbit setelah pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) dan Perda APBDP tersebut telah dievaluasi oleh Kemendagri.
"Sehingga, tidak memungkinkan dana BTT Pemerintah Provinsi Bengkulu disalurkan ke korban bencana di Kabupaten Cianjur. Gubernur Bengkulu akan mencari solusi lainnya terkait penyaluran dana BTT," kata Syarifuddin.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Bengkulu: Pemerintah Provinsi Bengkulu menyebut bantuan untuk korban bencana
gempa bumi 5,6 magnitudo yang terjadi di Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat, telah mencapai Rp1,3 miliar.
Gubernur
Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan dengan terkumpulnya bantuan tersebut, pihaknya akan berkunjung ke lokasi bencana di Cianjur, pekan depan.
"Saat ini, bantuan untuk korban telah mencapai Rp1,3 miliar dan kami akan melakukan survei untuk melihat kebutuhan gedung apa yang akan dibangun nanti," kata Rohidin di Kota Bengkulu, Senin, 26 Desember 2022.
Ia menyebut dana bantuan tersebut berasal dari organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi pemerintah serta seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu.
Baca:
Perusahaan Asuransi Bantu Percepat Pemulihan Pascagempa Cianjur
Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu Syarifuddin mengatakan dana bantuan tersebut telah dilaporkan ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Bengkulu. Ia mengatakan penyaluran bantuan akan dipakai untuk membangun sekolah, puskesmas, hingga fasilitas ibadah yang nantinya diatasnamakan masyarakat Provinsi Bengkulu.
Sementara itu, terkait dengan Surat Edaran (SE) Kementerian Dalam Negeri yang menyebutkan bahwa pemerintah tidak menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT). Sebab, SE tersebut terbit setelah pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) dan Perda APBDP tersebut telah dievaluasi oleh Kemendagri.
"Sehingga, tidak memungkinkan dana BTT Pemerintah Provinsi Bengkulu disalurkan ke korban bencana di Kabupaten Cianjur. Gubernur Bengkulu akan mencari solusi lainnya terkait penyaluran dana BTT," kata Syarifuddin.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
