Bantul: Pemanfaatan teknologi digital telah dimanfaatkan oleh beberapa pemerintah desa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, misalnya.
Sistem administrasi dan birokrasinya sudah menggunakan teknologi digital untuk kelancaran dan transparansi dalam pelayanan publik. Semuanya itu digerakkan oleh anak-anak muda.
Bahkan, kepala desanya saja masih berusia 27 tahun ketika baru dilantik. Kepala desa itu bernama Basuki Rahmat. Meskipun masih muda, namun dia sudah membuat sejumlah gebrakan sejak dua tahun menjabat. Semua program desa diwujudkan dengan konsep Mas Metal, atau Masyarakat Melek Digital.
"Jadi ada beberapa kegiatan pemerintah di Desa Guwosari yang mencoba menerapkan digital. Baik dari proses pengolahan sampah, pelayanan surat, dan perencanaan," ujar Basuki, dalam tayangan Metro TV.
(Foto: Metro TV)
Semua warga, kata Basuki, sudah memiliki aplikasi untuk mendukung sistem pelayanan. Semua proses validasi untuk menjawab berbagai permasalahan mengandalkan aplikasi tersebut.
"Ada tiga komputer yang digunakan dalam pelaynan. Baik online dan konvensional. Online ketika masyrakat mengajukan NIK tadi, pake hp sendiri, ingin cari SKCK, masukkan NIK, lalu muncul di database," kata Basuki.
Basuki tidak memungkiri jika pemanfaatan teknologi digital sangat berperan besar dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Di berharap, ke depan pelayanan ke depan akan lebih cepat dan lebih mudah.
"Desa punya kemandirian data terhadap warga yang dikelola, karena salah satu tahapan menuju tahapan desa mandiri ialah warganya dulu," katanya.
Bantul: Pemanfaatan teknologi digital telah dimanfaatkan oleh beberapa pemerintah desa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, misalnya.
Sistem administrasi dan birokrasinya sudah menggunakan teknologi digital untuk kelancaran dan transparansi dalam pelayanan publik. Semuanya itu digerakkan oleh anak-anak muda.
Bahkan, kepala desanya saja masih berusia 27 tahun ketika baru dilantik. Kepala desa itu bernama Basuki Rahmat. Meskipun masih muda, namun dia sudah membuat sejumlah gebrakan sejak dua tahun menjabat. Semua program desa diwujudkan dengan konsep Mas Metal, atau Masyarakat Melek Digital.
"Jadi ada beberapa kegiatan pemerintah di Desa Guwosari yang mencoba menerapkan digital. Baik dari proses pengolahan sampah, pelayanan surat, dan perencanaan," ujar Basuki, dalam tayangan Metro TV.
(Foto: Metro TV)
Semua warga, kata Basuki, sudah memiliki aplikasi untuk mendukung sistem pelayanan. Semua proses validasi untuk menjawab berbagai permasalahan mengandalkan aplikasi tersebut.
"Ada tiga komputer yang digunakan dalam pelaynan. Baik online dan konvensional. Online ketika masyrakat mengajukan NIK tadi, pake hp sendiri, ingin cari SKCK, masukkan NIK, lalu muncul di database," kata Basuki.
Basuki tidak memungkiri jika pemanfaatan teknologi digital sangat berperan besar dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Di berharap, ke depan pelayanan ke depan akan lebih cepat dan lebih mudah.
"Desa punya kemandirian data terhadap warga yang dikelola, karena salah satu tahapan menuju tahapan desa mandiri ialah warganya dulu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)
