Jakarta: Sebanyak 19 rumah hancur akibat bandang yang terjadi di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara. Data masih bisa bertambah mengingat evakuasi masih dilakukan.
"Hingga pukul 19.00 WIB telah ditemukan sebanyak 19 rumah dalam keadaan hancur atau rusak berat, dan satu buah jembatan rusak," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo berdasarkan keterangan tertulisnya, Minggu, 29 Desember 2019.
Agus mengatakan hingga saat ini belum ditemukan korban jiwa atas kejadian tersebut. Sinyal komunikasi juga masih terganggu di daerah terdampak banjir bandang.
Beberapa akses desa yang terhalang akibat banjir mulai bisa dimasuki. Tim gabungan sudah mulai menyisir area yang sebelumnya sulit dimasuki untuk pendataan dan peninjauan.
"Dilaporkan, bahwa semula Desa Hatapang, Labuhanbatu, Sumatera Utara, belum bisa diakses, namun pada pukul 17.00 WIB tadi sudah bisa dimasukin tim bersama Bupati Labuhanbatu," ujar Agus.
Sebelumnya banjir bandang melanda Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatra Utara, Minggu dinihari, akibat meluapnya dua sungai yang melintasi daerah tersebut. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Riadhil Akhir Lubis mengungkapkan banjir bandang terjadi di Dusun Siria-ria, Desa Pematang, Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), sekitar pukul 01.30 WIB.
"Banjir terjadi akibat meluapnya sungai Lubuk Natiko dan sungai Siria-ria," ujarnya saat dikonfirmasi.
Jembatan penghubung Dusun Padang Nabidang menuju Dusun Siria-ria putus total. Kemudian akses untuk berjalan tidak bisa ditempuh menuju Dusun Siria-ria. Dampak itu timbul karena selain kuatnya arus air, banjir juga membawa material batu dan kayu. Meski demikian, tidak ada korban jiwa tercatat dalam musibah ini.
Jakarta: Sebanyak 19 rumah hancur akibat bandang yang terjadi di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara. Data masih bisa bertambah mengingat evakuasi masih dilakukan.
"Hingga pukul 19.00 WIB telah ditemukan sebanyak 19 rumah dalam keadaan hancur atau rusak berat, dan satu buah jembatan rusak," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo berdasarkan keterangan tertulisnya, Minggu, 29 Desember 2019.
Agus mengatakan hingga saat ini belum ditemukan korban jiwa atas kejadian tersebut. Sinyal komunikasi juga masih terganggu di daerah terdampak banjir bandang.
Beberapa akses desa yang terhalang akibat banjir mulai bisa dimasuki. Tim gabungan sudah mulai menyisir area yang sebelumnya sulit dimasuki untuk pendataan dan peninjauan.
"Dilaporkan, bahwa semula Desa Hatapang, Labuhanbatu, Sumatera Utara, belum bisa diakses, namun pada pukul 17.00 WIB tadi sudah bisa dimasukin tim bersama Bupati Labuhanbatu," ujar Agus.
Sebelumnya banjir bandang melanda Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatra Utara, Minggu dinihari, akibat meluapnya dua sungai yang melintasi daerah tersebut. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Riadhil Akhir Lubis mengungkapkan banjir bandang terjadi di Dusun Siria-ria, Desa Pematang, Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), sekitar pukul 01.30 WIB.
"Banjir terjadi akibat meluapnya sungai Lubuk Natiko dan sungai Siria-ria," ujarnya saat dikonfirmasi.
Jembatan penghubung Dusun Padang Nabidang menuju Dusun Siria-ria putus total. Kemudian akses untuk berjalan tidak bisa ditempuh menuju Dusun Siria-ria. Dampak itu timbul karena selain kuatnya arus air, banjir juga membawa material batu dan kayu. Meski demikian, tidak ada korban jiwa tercatat dalam musibah ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(EKO)
