Bandung: Wali Kota Bandung, Oded M Danial, mengeluarkan surat edaran berupa imbauan penolakan gerakan anti radikal. Pihaknya sedang waspada dari gerakan radikal.
"Penekanannya bukan ke Anarko saja. Tapi sesungguhnya siapa pun kita tidak berharap ada anarkis itu saja," ujar Oded, di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Selasa, 29 Oktober 2019.
Oded mengatakan imbauan ditunjukkan ke perangkat daerah, LSM dan komunitas di Kota Bandung, yang dikeluarkan pada Senin, 28 Oktober 2019. Surat edara dikeluarkan lantaran aksi kerap disusupi kelompok radikal untuk membuat kerusuhan dan berujung kerusakan fasilitas umum di Kota Bandung.
"Yang paling khawatir itu mempolitasi anak-anak sekolah. Sampai Pak Kapolres itu ada 600 anak saat ada demo-demo itu. Ada SMP bahkan SD juga katanya, ini laporan dari Kapolres. Dari masalah seperti itu maka Kapolres minta diskusi dengan komponen masyarakat dan menghasilkan surat edaran ini," ungkap Oded.
Dia mengimbau orang tua senantiasa memperhatikan kegiatan anak-anak. Sekolah pun memiliki peran mengawasi para pelajar.
"Jangan sampai anak-anak jadi korban sikap seperti itu," tegasnya.
Berikut surat isi edaran dari Wali Kota Bandung:
Melakukan langkah koordinasi mulai dari Forkopimcam dengan melibatkan Babinsa, Babinkamtibmas,RT, RW, FKPMD serta unsur lembaga kemasyarakatan lainnya untuk tetap waspada.
Meningkatkan, sinergitas dari aparatur keamanan, aparat pemerintah, kepala sekolah, pimpinan universitas, ormas, komunitas sampai lingkungan masyarakat terkecil untuk bersama-sama menjaga kerekatan sosial dan keamanan lingkungan berkaitan munculnya kelompok Anarko.
Bandung: Wali Kota Bandung, Oded M Danial, mengeluarkan surat edaran berupa imbauan penolakan gerakan anti radikal. Pihaknya sedang waspada dari gerakan radikal.
"Penekanannya bukan ke Anarko saja. Tapi sesungguhnya siapa pun kita tidak berharap ada anarkis itu saja," ujar Oded, di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Selasa, 29 Oktober 2019.
Oded mengatakan imbauan ditunjukkan ke perangkat daerah, LSM dan komunitas di Kota Bandung, yang dikeluarkan pada Senin, 28 Oktober 2019. Surat edara dikeluarkan lantaran aksi kerap disusupi kelompok radikal untuk membuat kerusuhan dan berujung kerusakan fasilitas umum di Kota Bandung.
"Yang paling khawatir itu mempolitasi anak-anak sekolah. Sampai Pak Kapolres itu ada 600 anak saat ada demo-demo itu. Ada SMP bahkan SD juga katanya, ini laporan dari Kapolres. Dari masalah seperti itu maka Kapolres minta diskusi dengan komponen masyarakat dan menghasilkan surat edaran ini," ungkap Oded.
Dia mengimbau orang tua senantiasa memperhatikan kegiatan anak-anak. Sekolah pun memiliki peran mengawasi para pelajar.
"Jangan sampai anak-anak jadi korban sikap seperti itu," tegasnya.
Berikut surat isi edaran dari Wali Kota Bandung:
Melakukan langkah koordinasi mulai dari Forkopimcam dengan melibatkan Babinsa, Babinkamtibmas,RT, RW, FKPMD serta unsur lembaga kemasyarakatan lainnya untuk tetap waspada.
Meningkatkan, sinergitas dari aparatur keamanan, aparat pemerintah, kepala sekolah, pimpinan universitas, ormas, komunitas sampai lingkungan masyarakat terkecil untuk bersama-sama menjaga kerekatan sosial dan keamanan lingkungan berkaitan munculnya kelompok Anarko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)
