Gunungkidul: Sampel makanan yang diduga mengandung racun di Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akan diteliti. Sampel makanan diambil dari acara yang menyebabkan belasan orang keracunan dan seorang meninggal.
"Sampel itu kami ambil dari makanan sisa yang mereka konsumsi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty dihubungi, Jumat, 22 September 2023.
Dewi mengatakan sampel-sampel itu sudah dibawa dan akan dikirim ke laboratorium. Selain meneliti sampel, pihaknya juga akan menggali keterangan dari berbagai pihak, termasuk orang yang mengonsumsi makanan.
Ia mengatakan tim Dinas Kesehatan sudah langsung turun begitu ada informasi kasus itu. Namun, pihaknya belum dapat laporan lengkap dari seluruh kegiatannya.
"Ini baru koordinasi dengan teman-teman yang turun tapi ini baru bisa ketemu," ucap dia.
Jumlah korban keracunan sempat disebut ada belasan orang. Namun, Dewi tak berani menyebutkan jumlah pasti, termasuk satu orang meninggal.
"Tapi ada lebih dari 10 ya karena banyak. Tapi untuk angka pasti saya belum berani. Karena ini belum selesai. Jadi hari ini juga ditindaklanjuti jadi belum siap," ujarnya.
Camat Girisubo Slamet Winarno menambahkan dugaan keracunan ini berawal dari sebuah acara di Balai Desa Jerukwudel, Selasa, 19 September 2023. Saat acara itu peserta diberi makan nasi.
Salah seorang korban inisial NAA, yang juga mengonsumsi makanan itu mengalami gejala muntah-muntah. Dari situ kemudian NAA dibawa ke Puskesmas.
"Hasil pemeriksaan Puskesmas, NAA dirujuk ke rumah sakit di Pracimantoro (Wonogiri, Jawa Tengah)," kata Slamet.
Sayangnya, upaya penanganan medis gagal karena NAA meninggal dalam perjalanan. Slamet menyebut ada 19 orang yang mengalami gejala muntah-muntah, pusing, hingga diare.
Gunungkidul: Sampel makanan yang diduga mengandung racun di Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akan diteliti. Sampel makanan diambil dari acara yang menyebabkan belasan orang
keracunan dan seorang meninggal.
"Sampel itu kami ambil dari makanan sisa yang mereka konsumsi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty dihubungi, Jumat, 22 September 2023.
Dewi mengatakan sampel-sampel itu sudah dibawa dan akan dikirim ke laboratorium. Selain meneliti sampel, pihaknya juga akan menggali keterangan dari berbagai pihak, termasuk orang yang mengonsumsi makanan.
Ia mengatakan tim Dinas Kesehatan sudah langsung turun begitu ada informasi kasus itu. Namun, pihaknya belum dapat laporan lengkap dari seluruh kegiatannya.
"Ini baru koordinasi dengan teman-teman yang turun tapi ini baru bisa ketemu," ucap dia.
Jumlah korban keracunan sempat disebut ada belasan orang. Namun, Dewi tak berani menyebutkan jumlah pasti, termasuk satu orang meninggal.
"Tapi ada lebih dari 10 ya karena banyak. Tapi untuk angka pasti saya belum berani. Karena ini belum selesai. Jadi hari ini juga ditindaklanjuti jadi belum siap," ujarnya.
Camat Girisubo Slamet Winarno menambahkan dugaan keracunan ini berawal dari sebuah acara di Balai Desa Jerukwudel, Selasa, 19 September 2023. Saat acara itu peserta diberi makan nasi.
Salah seorang korban inisial NAA, yang juga mengonsumsi makanan itu mengalami gejala muntah-muntah. Dari situ kemudian NAA dibawa ke Puskesmas.
"Hasil pemeriksaan Puskesmas, NAA dirujuk ke rumah sakit di Pracimantoro (Wonogiri, Jawa Tengah)," kata Slamet.
Sayangnya, upaya penanganan medis gagal karena NAA meninggal dalam perjalanan. Slamet menyebut ada 19 orang yang mengalami gejala muntah-muntah, pusing, hingga diare.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id(NUR)
