Bangka Tengah: Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, telah mengalokasikan anggaran Rp26,8 miliar untuk membayar iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bagi warga kurang mampu.
"Kami alokasikan anggaran Rp26,8 miliar untuk mengakomodasi 60 ribu warga kurang mampu yang belum terdaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah Anas Maaruf di Koba, Rabu, 18 Januari 2023.
Ia menjelaskan 60 ribu warga kurang mampu tersebut didaftarkan dalam kepesertaan baru BPJS Kesehatan untuk kelas 3.
"Jumlah tersebut lebih banyak dibanding pada 2022 yang tercatat 56 ribu warga kurang mampu dengan anggaran sebesar Rp18,5 miliar," ucap Anas.
Selain itu, pemkab juga menanggung warga yang sebelumnya terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan kelas 3, tetapi menunggak iuran karena kurang mampu.
"Tidak hanya untuk peserta baru yang kita tanggung iuran BPJS Kesehatan, tetapi juga bagi warga yang sudah terdaftar dalam kepesertaan untuk kelas 3, namun menunggak iuran karena tidak sanggup membayar," ujar dia.
Ia menjelaskan hingga sekarang ada 79 persen warga Bangka Tengah sudah terlayani BPJS Kesehatan.
"Terdapat sekitar 145 ribu lebih warga yang sudah terlayani BPJS Kesehatan dan kita mengharapkan tahun ini seluruh warga dapat terakomodasi," ucapnya.
Anas mengharapkan seluruh kepala desa dan perangkatnya sudah terakomodasi BPJS Kesehatan. Saat ini, baru 50 desa yang sudah memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan.
"Masih ada pemerintah desa yang belum menggunakan BPJS Kesehatan, tentu ini kami dorong untuk segera memanfaatkan layanan kesehatan melalui BPJS Kesehatan," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Bangka Tengah: Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, telah mengalokasikan
anggaran Rp26,8 miliar untuk membayar iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan bagi warga kurang mampu.
"Kami alokasikan anggaran Rp26,8 miliar untuk mengakomodasi 60 ribu warga kurang mampu yang belum terdaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah Anas Maaruf di Koba, Rabu, 18 Januari 2023.
Ia menjelaskan 60 ribu warga kurang mampu tersebut didaftarkan dalam kepesertaan baru BPJS Kesehatan untuk kelas 3.
"Jumlah tersebut lebih banyak dibanding pada 2022 yang tercatat 56 ribu warga kurang mampu dengan anggaran sebesar Rp18,5 miliar," ucap Anas.
Selain itu, pemkab juga menanggung warga yang sebelumnya terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan kelas 3, tetapi menunggak iuran karena
kurang mampu.
"Tidak hanya untuk peserta baru yang kita tanggung iuran BPJS Kesehatan, tetapi juga bagi warga yang sudah terdaftar dalam kepesertaan untuk kelas 3, namun menunggak iuran karena tidak sanggup membayar," ujar dia.
Ia menjelaskan hingga sekarang ada 79 persen warga Bangka Tengah sudah terlayani BPJS Kesehatan.
"Terdapat sekitar 145 ribu lebih warga yang sudah terlayani BPJS Kesehatan dan kita mengharapkan tahun ini seluruh warga dapat terakomodasi," ucapnya.
Anas mengharapkan seluruh kepala desa dan perangkatnya sudah terakomodasi BPJS Kesehatan. Saat ini, baru 50 desa yang sudah memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan.
"Masih ada pemerintah desa yang belum menggunakan BPJS Kesehatan, tentu ini kami dorong untuk segera memanfaatkan layanan kesehatan melalui BPJS Kesehatan," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
