Palangka Raya: Seluas 234 hektare lahan di Kalimantan Tengah terbakar, periode Januari-Juli 2019. Kebakaran lahan terjadi di beberapa kabupaten, dengan 118 kali kejadian kebakaran.
"Memang dari 118 kali kebakaran itu yang terbanyak di bulan Juli sebanyak 75 kali," jelas Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Provinsi Kalteng Mofit Saptono, Senin, 15 Juli 2019.
Dia merinci, di antaranya Kota Palangka Raya paling banyak mengalami kejadian kebakaran yakni 51 kali. Kemudian, Kabupaten Kotawaringin Timur sebanyak 17 kali, Kotawaringin Barat sebanyak 16 kali, dan Barito Utara sebanyak 12 kali.
"Hal ini diperkirakan karena Juli sudah masuk musim kemarau dan kondisi lahan tidur sudah mulai kering jadi mudah dibakar," jelas Mofit.
Mofit menegaskan, pihaknya tidak ingin kecolongan terkait kebakaran lahan. Sehingga, pihaknya bersama TNI, Polri, Manggala Agni dan masyarakat terus berpatroli.
"Kalau ada informasi dari masyarakat terjadi kebakaran kita langsung padamkan," tegasnya.
Pantauan Media Indonesia, Kota Palangka Raya sempat diguyur hujan dengan intensitas kecil pagi tadi. Petugas Prakirawan BMKG Palangka Raya Reni Ananta mengungkap, Kalteng sudah memasuki musim kemarau saat ini.
"Sejumlah lahan sudah mulai kering. Hujan ada tapi intensitasnya kecil," tandasnya.
Palangka Raya: Seluas 234 hektare lahan di Kalimantan Tengah terbakar, periode Januari-Juli 2019. Kebakaran lahan terjadi di beberapa kabupaten, dengan 118 kali kejadian kebakaran.
"Memang dari 118 kali kebakaran itu yang terbanyak di bulan Juli sebanyak 75 kali," jelas Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Provinsi Kalteng Mofit Saptono, Senin, 15 Juli 2019.
Dia merinci, di antaranya Kota Palangka Raya paling banyak mengalami kejadian kebakaran yakni 51 kali. Kemudian, Kabupaten Kotawaringin Timur sebanyak 17 kali, Kotawaringin Barat sebanyak 16 kali, dan Barito Utara sebanyak 12 kali.
"Hal ini diperkirakan karena Juli sudah masuk musim kemarau dan kondisi lahan tidur sudah mulai kering jadi mudah dibakar," jelas Mofit.
Mofit menegaskan, pihaknya tidak ingin kecolongan terkait kebakaran lahan. Sehingga, pihaknya bersama TNI, Polri, Manggala Agni dan masyarakat terus berpatroli.
"Kalau ada informasi dari masyarakat terjadi kebakaran kita langsung padamkan," tegasnya.
Pantauan
Media Indonesia, Kota Palangka Raya sempat diguyur hujan dengan intensitas kecil pagi tadi. Petugas Prakirawan BMKG Palangka Raya Reni Ananta mengungkap, Kalteng sudah memasuki musim kemarau saat ini.
"Sejumlah lahan sudah mulai kering. Hujan ada tapi intensitasnya kecil," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
