Sleman: Sebanyak 105 buruh pabrik garmen di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta diduga keracunan menu makan siang, Kamis, 5 Desember 2019. Ratusan buruh itu lantas dibawa ke Rumah Sakit Panti Nugroho Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.
Direktur Rumah Sakit Panti Nugroho, Tandean Arif Wibowo mengatakan, ratusan buruh itu mulai datang ke rumah sakit sekitar pukul 13.30 WIB. Hingga pukul 16.00 WIB, 101 orang diizinkan pulang.
"Dua orang masih dalama observasi. Dua orang sisanya baru masuk," kata Arif di Rumah Sakit Panti Nugroho.
Ia mengatakan, 101 orang yang diizinkan pulang kondisinya sudah membaik. Dampak dari keracunan itu mereka merasa pusing, mual, hingga muntah.
"Mereka yang pulang sudah kami berikan obat. Penyebab keracunan masih didalami," ujar Arif.
Seorang buruh, Eva Dermita, mengatakan, menu makan siang di pabriknya yakni lauk ikan tongkol dan sayur daun pepaya. Ia merasakan hal aneh saat memakan menu makan siang itu.
"Rasanya (makanan) agak aneh. (Tongkol) rasanya agak anyir," ujar perempuan 34 tahun ini.
Eva terpaksa tetap memakan menu itu karena dalam kondisi lapar. Perempuan yang bekerja di bagian produksi ini merasakan hal aneh di tubuhnya satu jam setelah makan.
Mulanya, Eva merasa gatal. Setelah itu, diikuti rasa pusing, muntah, bahkan ada yang pingsan.
"Terus kita bekerja seperti biasa, terus merasa pusing, merasa panas. Terus turun ke bawah mau minta obat langsung muntah, pusing, dan sesak," kata dia.
Setelah kondisi itu, ratusan buruh itu dibawa ke rumah sakit, termasuk Eva. "Saya sudah boleh pulang oleh dokter," ujarnya.
Sleman: Sebanyak 105 buruh pabrik garmen di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta diduga keracunan menu makan siang, Kamis, 5 Desember 2019. Ratusan buruh itu lantas dibawa ke Rumah Sakit Panti Nugroho Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.
Direktur Rumah Sakit Panti Nugroho, Tandean Arif Wibowo mengatakan, ratusan buruh itu mulai datang ke rumah sakit sekitar pukul 13.30 WIB. Hingga pukul 16.00 WIB, 101 orang diizinkan pulang.
"Dua orang masih dalama observasi. Dua orang sisanya baru masuk," kata Arif di Rumah Sakit Panti Nugroho.
Ia mengatakan, 101 orang yang diizinkan pulang kondisinya sudah membaik. Dampak dari keracunan itu mereka merasa pusing, mual, hingga muntah.
"Mereka yang pulang sudah kami berikan obat. Penyebab keracunan masih didalami," ujar Arif.
Seorang buruh, Eva Dermita, mengatakan, menu makan siang di pabriknya yakni lauk ikan tongkol dan sayur daun pepaya. Ia merasakan hal aneh saat memakan menu makan siang itu.
"Rasanya (makanan) agak aneh. (Tongkol) rasanya agak anyir," ujar perempuan 34 tahun ini.
Eva terpaksa tetap memakan menu itu karena dalam kondisi lapar. Perempuan yang bekerja di bagian produksi ini merasakan hal aneh di tubuhnya satu jam setelah makan.
Mulanya, Eva merasa gatal. Setelah itu, diikuti rasa pusing, muntah, bahkan ada yang pingsan.
"Terus kita bekerja seperti biasa, terus merasa pusing, merasa panas. Terus turun ke bawah mau minta obat langsung muntah, pusing, dan sesak," kata dia.
Setelah kondisi itu, ratusan buruh itu dibawa ke rumah sakit, termasuk Eva. "Saya sudah boleh pulang oleh dokter," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
