medcom.id, Jakarta: Hasil investigasi TNI-Polri, terkait penembakan anggota TNI oleh Brimob beberapa waktu lalu selesai. Hasil penyelidikan, serta kesimpulan untuk para pimpinan Polri dan TNI juga sudah ada.
"Tim sudah tiba di Jakarta. Sekarang tinggal bekerja melakukan penyelesaian. Besok rencananya kita gelar konferensi pers," jelas Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Fuad Basya saat dihubungi, Rabu (1/10/2014).
Lanjutnya lagi, Fuad belum bisa mebeberkan hasil investigasi. Tapi, sudah ada yang dinyatakan bersalah. Padahal sebelumnya, hasil investigasi akan dirilis hari ini. Namun karena bertepatan pelantikan anggota DPR, maka dibatalkan.
Sebelumnya diketahui tim investigasi gabungan dibentuk sejak sejak 23 September lalu. Tim investigasi bertugas menyelidiki latar belakang insiden kekisruhan tersebut. Tim itu dipercaya, untuk mencari solusi dan penyelesaian kasus tersebut.
Insiden penembakan anggota TNI oleh Brimob terjadi Minggu 21 September lalu, berawal saat anggota Ditkrimsus dan Gegana Brimob Polda Kepri lakukan penggerebekan gudang Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang diduga ilegal milik Noldy (35), yang berjarak kurang lebih 500 meter dari markas brimob.
Saat dilakukan penangkapan dan penyitaan, terjadi kesalah-pahaman di lapangan antara petugas Polri dengan anggota Yonif 143 Tuah Sakti.
medcom.id, Jakarta: Hasil investigasi TNI-Polri, terkait penembakan anggota TNI oleh Brimob beberapa waktu lalu selesai. Hasil penyelidikan, serta kesimpulan untuk para pimpinan Polri dan TNI juga sudah ada.
"Tim sudah tiba di Jakarta. Sekarang tinggal bekerja melakukan penyelesaian. Besok rencananya kita gelar konferensi pers," jelas Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Fuad Basya saat dihubungi, Rabu (1/10/2014).
Lanjutnya lagi, Fuad belum bisa mebeberkan hasil investigasi. Tapi, sudah ada yang dinyatakan bersalah. Padahal sebelumnya, hasil investigasi akan dirilis hari ini. Namun karena bertepatan pelantikan anggota DPR, maka dibatalkan.
Sebelumnya diketahui tim investigasi gabungan dibentuk sejak sejak 23 September lalu. Tim investigasi bertugas menyelidiki latar belakang insiden kekisruhan tersebut. Tim itu dipercaya, untuk mencari solusi dan penyelesaian kasus tersebut.
Insiden penembakan anggota TNI oleh Brimob terjadi Minggu 21 September lalu, berawal saat anggota Ditkrimsus dan Gegana Brimob Polda Kepri lakukan penggerebekan gudang Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang diduga ilegal milik Noldy (35), yang berjarak kurang lebih 500 meter dari markas brimob.
Saat dilakukan penangkapan dan penyitaan, terjadi kesalah-pahaman di lapangan antara petugas Polri dengan anggota Yonif 143 Tuah Sakti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
