Jepara: Sekitar 200 nelayan di Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menggeruduk stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Sekuro. Mereka hendak beli paksa solar. Jeriken yang mereka bawa langsung ditata rapi seperti antrean pembelian.
Ketua Forum Nelayan (Fornel) Utara, Sholikul, mengatakan mereka sudah berhari-hari tak bisa melaut. Itu lantaran para nelayan sulit mendapatkan solar.
“Mau makan apa kita? Kita tidak bisa melaut,” ujar Sholikul, Senin, 12 September 2022.
Selain membawa jeriken, para nelayan juga membawa poster dan spanduk dengan beragam tulisan. Mereka juga menutup jalan masuk ke SPBU.
Baca: 13.670 Keluarga di Mukomuko Tercatat Penerima BLT BBM
Bersama seluruh massa, Sholikul mendesak agar hari ini pihak SPBU Sekuro melayani pembelian solar untuk nelayan. Mereka berjanji tidak akan pulang sebelum dilayani beli solar.
“Kita tidak akan pulang sebelum dilayani solar. Kami akan tetap di sini,” tegas Sholikul.
Sementara itu mandor SPBU Sekuro, Sugiarto, mengatakan jika manajernya tengah berada di luar kota. Kepada para demonstran, pihaknya meminta maaf lantaran tak bisa melayani nelayan membeli solar.
"Kami mohon maaf. Kami tidak bisa melayani pembelian solar dari nelayan karena aturannya memang tidak boleh," jelas Sugiarto.
Pihaknya berupaya menenangkan massa aksi. Menurutnya, saat ini masih ada pembahasan di tingkat Pemkab Jepara.
Seperti diketahui, nelayan di Kabupaten Jepara tak bisa membeli solar di SPBU. Sebab, pihak BPH Migas sudah mengalokasikan solar untuk nelayan di SPBN.
Di sisi lain, SPBN di Mlonggo sampai saat ini belum beroperasi. Pasalnya, setelah mengalami kerusakan akibat tersambar petir, dan masih dalam pemblokiran BPH Migas.
Jepara: Sekitar 200 nelayan di Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menggeruduk stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Sekuro. Mereka hendak beli paksa solar. Jeriken yang mereka bawa langsung ditata rapi seperti antrean pembelian.
Ketua Forum Nelayan (Fornel) Utara, Sholikul, mengatakan mereka sudah berhari-hari tak bisa melaut. Itu lantaran para nelayan sulit mendapatkan solar.
“Mau makan apa kita? Kita tidak bisa melaut,” ujar Sholikul, Senin, 12 September 2022.
Selain membawa jeriken, para nelayan juga membawa poster dan spanduk dengan beragam tulisan. Mereka juga menutup jalan masuk ke SPBU.
Baca:
13.670 Keluarga di Mukomuko Tercatat Penerima BLT BBM
Bersama seluruh massa, Sholikul mendesak agar hari ini pihak SPBU Sekuro melayani pembelian solar untuk nelayan. Mereka berjanji tidak akan pulang sebelum dilayani beli solar.
“Kita tidak akan pulang sebelum dilayani solar. Kami akan tetap di sini,” tegas Sholikul.
Sementara itu mandor SPBU Sekuro, Sugiarto, mengatakan jika manajernya tengah berada di luar kota. Kepada para demonstran, pihaknya meminta maaf lantaran tak bisa melayani nelayan membeli solar.
"Kami mohon maaf. Kami tidak bisa melayani pembelian solar dari nelayan karena aturannya memang tidak boleh," jelas Sugiarto.
Pihaknya berupaya menenangkan massa aksi. Menurutnya, saat ini masih ada pembahasan di tingkat Pemkab Jepara.
Seperti diketahui, nelayan di Kabupaten Jepara tak bisa membeli solar di SPBU. Sebab, pihak BPH Migas sudah mengalokasikan solar untuk nelayan di SPBN.
Di sisi lain, SPBN di Mlonggo sampai saat ini belum beroperasi. Pasalnya, setelah mengalami kerusakan akibat tersambar petir, dan masih dalam pemblokiran BPH Migas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
