medcom.id, Mesuji: Puluhan warga Desa Sri Tanjung, Kabupaten Mesuji, Lampung, kembali bentrok dengan aparat keamanan setempat. Bentrok warga dengan petugas diduga dipicu ditangkapnya seorang warga yang dinyatakan mencuri buah kelapa sawit milik PT Barat Selatan Makmur Investindo (PT BSMI) pada Minggu (25/1/2015).
Menurut warga, status perkebunan sawit itu masih dalam sengketa. Karenanya, warga mendesak aparat membebaskan Suryadi, 28, dan Aftur M Gizi, 30, yang sebelumnya dicokok.
Puluhan warga di Mapolres Mesuji menggunakan 2 truk. Awal kericuhan antara aparat dan warga bermula saat kedua truk itu memblokade jalan raya di depan Mapolres. Akibatnya, kemacetan terjadi di jalur utama Lintas Sumatera tersebut.
Polisi lantas meminta aksi blokade tersebut dihentikan agar kendaraan tidak terganggu. Niat petugas ternyata direspon negatif oleh massa hingga akhirnya kericuhan tak dapat dihindari.
Akibat kejadian itu, 12 warga diamankan petugas karena kedapatan membawa senjata tajam jenis parang. Petugas juga mengamankan puluhan senjata parang, pedang dan tombak. Pada bentrok tersebut, petugas sempat melepaskan tembakan guna meredakan perlawanan warga.
Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, mengatakan, pihaknya melaksanakan tindakan sesuai dengan koridor hukum. Sementara Kapolres Mesuji, AKBP Trisna, menegaskan, pihaknya akan memproses dua tersangka sesuai hukum yang berlaku.
medcom.id, Mesuji: Puluhan warga Desa Sri Tanjung, Kabupaten Mesuji, Lampung, kembali bentrok dengan aparat keamanan setempat. Bentrok warga dengan petugas diduga dipicu ditangkapnya seorang warga yang dinyatakan mencuri buah kelapa sawit milik PT Barat Selatan Makmur Investindo (PT BSMI) pada Minggu (25/1/2015).
Menurut warga, status perkebunan sawit itu masih dalam sengketa. Karenanya, warga mendesak aparat membebaskan Suryadi, 28, dan Aftur M Gizi, 30, yang sebelumnya dicokok.
Puluhan warga di Mapolres Mesuji menggunakan 2 truk. Awal kericuhan antara aparat dan warga bermula saat kedua truk itu memblokade jalan raya di depan Mapolres. Akibatnya, kemacetan terjadi di jalur utama Lintas Sumatera tersebut.
Polisi lantas meminta aksi blokade tersebut dihentikan agar kendaraan tidak terganggu. Niat petugas ternyata direspon negatif oleh massa hingga akhirnya kericuhan tak dapat dihindari.
Akibat kejadian itu, 12 warga diamankan petugas karena kedapatan membawa senjata tajam jenis parang. Petugas juga mengamankan puluhan senjata parang, pedang dan tombak. Pada bentrok tersebut, petugas sempat melepaskan tembakan guna meredakan perlawanan warga.
Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, mengatakan, pihaknya melaksanakan tindakan sesuai dengan koridor hukum. Sementara Kapolres Mesuji, AKBP Trisna, menegaskan, pihaknya akan memproses dua tersangka sesuai hukum yang berlaku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)
