Pasuruan: Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengajak Bank Indonesia masuk desa buat mengampanyekan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai sistem pembayaran. QRIS disebut memudahkan transaksi digital masyarakat.
“Saya memiliki tugas untuk mengenalkan program-program Bank Indonesia kepada masyarakat Watestani. Ini adalah tugas saya untuk mengenalkan mitra-mitra saya kepada masyarakat Pasuruan dan Probolinggo,” ujar Misbakhun saat seminar bertema ‘QRIS Sebagai Solusi Pembayaran Digital di Masa Pandemi’ di Desa Watestani, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jumat 25 Maret 2022.
Anggota DPR dari Dapil II Jatim (Parusuan dan Probolinggo) itu menyebut ini bukan kali pertama dirinya blusukan bareng BI. Pada Februari 2022 dirinya juga melakukan hal serupa untuk menyosialisasikan QRIS di Desa Pleret, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan.
Misbakhun menjelaskan, sekarang warga desa sudah akrab dengan gawai terkoneksi internet. Mantan PNS Direktorat Jenderal Pajak itu menyatakan teknologi memudahkan masyarakat pengguna ponsel dalam bertransaksi.
Dia Misbakhun mendorong konstituennya memahami dan menggunakan QRIS untuk bertransaksi , baik di warung maupun pasar, membayar listrik dan iuran BPJS Kesehatan, bahkan menyetor pajak.
“Bapak ibu dimudahkan melakukan pembayaran, cukup pakai handphone tanpa perlu repot ambil uang ke ATM atau cari kembalian," kata Misbakhun.
Misbakhun menyebut BI tidak seperti bank-bank konvensional lainnya. BI merupakan bank sentral yang berwenang mencetak uang, mendistribusikan, dan mengatur peredarannya. BI juga bertugas menjaga stabilitas ekonomi.
Oleh karena itu, BI membuat QRIS untuk mengintegrasikan sistem pembayaran digital. “Dengan kemajuan teknologi saat ini, pembayaran dapat dilakukan secara digital. Sebagai bentuk dukungan terhadap digitalisasi sistem pembayaran, BI meluncurkan QRIS, yakni pembayaran yang menggunakan kode QR,” ujar Misbakhun.
Pasuruan: Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengajak Bank Indonesia masuk desa buat mengampanyekan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai sistem pembayaran. QRIS disebut memudahkan transaksi digital masyarakat.
“Saya memiliki tugas untuk mengenalkan program-program Bank Indonesia kepada masyarakat Watestani. Ini adalah tugas saya untuk mengenalkan mitra-mitra saya kepada masyarakat Pasuruan dan Probolinggo,” ujar Misbakhun saat seminar bertema ‘QRIS Sebagai Solusi Pembayaran Digital di Masa Pandemi’ di Desa Watestani, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jumat 25 Maret 2022.
Anggota DPR dari Dapil II Jatim (Parusuan dan Probolinggo) itu menyebut ini bukan kali pertama dirinya blusukan bareng BI. Pada Februari 2022 dirinya juga melakukan hal serupa untuk menyosialisasikan QRIS di Desa Pleret, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan.
Misbakhun menjelaskan, sekarang warga desa sudah akrab dengan gawai terkoneksi internet. Mantan PNS Direktorat Jenderal Pajak itu menyatakan teknologi memudahkan masyarakat pengguna ponsel dalam bertransaksi.
Dia Misbakhun mendorong konstituennya memahami dan menggunakan QRIS untuk bertransaksi , baik di warung maupun pasar, membayar listrik dan iuran BPJS Kesehatan, bahkan menyetor pajak.
“Bapak ibu dimudahkan melakukan pembayaran, cukup pakai handphone tanpa perlu repot ambil uang ke ATM atau cari kembalian," kata Misbakhun.
Misbakhun menyebut BI tidak seperti bank-bank konvensional lainnya. BI merupakan bank sentral yang berwenang mencetak uang, mendistribusikan, dan mengatur peredarannya. BI juga bertugas menjaga stabilitas ekonomi.
Oleh karena itu, BI membuat QRIS untuk mengintegrasikan sistem pembayaran digital. “Dengan kemajuan teknologi saat ini, pembayaran dapat dilakukan secara digital. Sebagai bentuk dukungan terhadap digitalisasi sistem pembayaran, BI meluncurkan QRIS, yakni pembayaran yang menggunakan kode QR,” ujar Misbakhun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
