Lampung: Personel Garuda Bhayangkara FPU 3 United Nation Mission Integrated Multidimensional Stabilization in Central African Republic (Minusca) melaksanakan latihan jalan juang yang terbagi dalam 12 regu. Latihan berupa melintasi halang rintang di lima pos yang ada di pesisir Pulau Tegal Mas Lampung.
Di pos pertama, setiap personel diperintah membawa peralatan sederhana, senjata, tali, balon berisi air, dan bambu sebagai bagian dari sanksi bagi yang mengalami kesalahan. Setiap regu yang mengalami kesalahan akan ditambahkan beban dengan membawa bambu berukuran kurang lebih dua meter dan juga menjaga balon berisi air agar tidak pecah.
Sebelum berangkat, setiap regu harus mempelajari peta daerah operasi Pulau Tegal Mas untuk menyiapkan strategi melewati rintangan menuju pos-pos yang sudah disediakan.
Baca: Viral Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Tantang Nadiem, Ada Apa?
Di setiap pos, masing-masing regu mendapatkan pertanyaan dan masalah yang harus dipecahkan. Waktu memecahkan masalah tidak terbatas. Tercepat akan lebih dulu bergerak dari pos satu hingga pos lima.
"Persiapkan diri, tunjukkan kalian bisa," kata Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri, Irjen Johni Asadoma, Kamis, 26 Agustus 2021.
Lima pos yang harus dilewati personel diperkirakan hingga seluas 113 hektare. Mereka menyisir hutan, laut, mendaki jurang, melewati rumah warga, hingga sampai di tujuan.
"Setelah ini tinggal pembaretan. Latihan jalan juang ini kita ibaratkan seperti di Afrika Selatan untuk misi perdamaian. Di sana, mereka akan menemui banyak masalah yang harus diselesaikan, seperti konflik antarsuku, pemerintah, dan kelompok," katanya.
Lampung: Personel Garuda Bhayangkara FPU 3 United Nation Mission Integrated Multidimensional Stabilization in Central African Republic (Minusca) melaksanakan latihan jalan juang yang terbagi dalam 12 regu. Latihan berupa melintasi halang rintang di lima pos yang ada di pesisir Pulau Tegal Mas Lampung.
Di pos pertama, setiap personel diperintah membawa peralatan sederhana, senjata, tali, balon berisi air, dan bambu sebagai bagian dari sanksi bagi yang mengalami kesalahan. Setiap regu yang mengalami kesalahan akan ditambahkan beban dengan membawa bambu berukuran kurang lebih dua meter dan juga menjaga balon berisi air agar tidak pecah.
Sebelum berangkat, setiap regu harus mempelajari peta daerah operasi Pulau Tegal Mas untuk menyiapkan strategi melewati rintangan menuju pos-pos yang sudah disediakan.
Baca: Viral Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Tantang Nadiem, Ada Apa?
Di setiap pos, masing-masing regu mendapatkan pertanyaan dan masalah yang harus dipecahkan. Waktu memecahkan masalah tidak terbatas. Tercepat akan lebih dulu bergerak dari pos satu hingga pos lima.
"Persiapkan diri, tunjukkan kalian bisa," kata Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri, Irjen Johni Asadoma, Kamis, 26 Agustus 2021.
Lima pos yang harus dilewati personel diperkirakan hingga seluas 113 hektare. Mereka menyisir hutan, laut, mendaki jurang, melewati rumah warga, hingga sampai di tujuan.
"Setelah ini tinggal pembaretan. Latihan jalan juang ini kita ibaratkan seperti di Afrika Selatan untuk misi perdamaian. Di sana, mereka akan menemui banyak masalah yang harus diselesaikan, seperti konflik antarsuku, pemerintah, dan kelompok," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
