Jepara: Mayoritas nelayan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terpaksa berhenti sementara melaut. Gelombang tinggi menjadi alasan terbesar mereka membiarkan perahu tetap sandar.
Seorang nelayan, Matora, mengatakan sudah sejak tiga hari lalu absen melaut. Kini waktu senggang dia gunakan untuk memperbaiki alat tangkap ikan.
“Sehari-hari ini ya cuma membenarkan alat penangkap, mesin dan jaring. Mau gimana lagi, bingung juga. Soalnya sudah tiga hari engngak bisa melaut,” ujar warga Kelurahan Demaan Kecamatan Jepara Kota, Rabu, 8 Desember 2021.
Informasi yang diterima Matora, ketinggian gelombang di perairan laut utara Jawa mencapai 3 meter. Kondisi itu sangat membahayakan nelayan kecil seperti dirinya.
“Bahaya, enggak berani ambil risiko saya. Sudah dapat pemberitahuan juga dari SMS kalo ada peringatan ombak tinggi dan tidak boleh melaut,” kata Matora.
Baca juga: 2 Tahanan Kabur dari LPKA Jambi Kembali Menyerahkan Diri
Lantaran tak melaut, Matora pun tak memiliki penghasilan. Kini untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap hari, Matora mulai menjual barang-barang yang dimiliki.
“Sekarang seadanya dulu aja, utang tetangga atau jual barang,” kata Matora, sembari memperbaiki jaring di Dermaga Kartini Jepara.
Hal yang sama juga dilakukan nelayan lainnya, Aidi. Ia memutuskan memperbaiki alat tangkap ikan serta memeriksa kondisi kapal selagi tak melaut.
“Kalau saya sudah empat hari (tidak melaut). Waspada saja, daripada kenapa-kenapa, mending sabar dulu saja,” kata Aidi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut akan ada peluang gelombang tinggi 1,25 sampai 2,5 meter. Gelombang tinggi berpotensi terjadi di perairan laut utara Jawa, seperti di perairan Jepara dan Karimunjawa.
Jepara:
Mayoritas nelayan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terpaksa berhenti sementara melaut. Gelombang tinggi menjadi alasan terbesar mereka membiarkan perahu tetap sandar.
Seorang nelayan, Matora, mengatakan sudah sejak tiga hari lalu absen melaut. Kini waktu senggang dia gunakan untuk memperbaiki alat tangkap ikan.
“Sehari-hari ini ya cuma membenarkan alat penangkap, mesin dan jaring. Mau gimana lagi, bingung juga. Soalnya sudah tiga hari engngak bisa melaut,” ujar warga Kelurahan Demaan Kecamatan Jepara Kota, Rabu, 8 Desember 2021.
Informasi yang diterima Matora, ketinggian gelombang di perairan laut utara Jawa mencapai 3 meter. Kondisi itu sangat membahayakan nelayan kecil seperti dirinya.
“Bahaya, enggak berani ambil risiko saya. Sudah dapat pemberitahuan juga dari SMS kalo ada peringatan ombak tinggi dan tidak boleh melaut,” kata Matora.
Baca juga:
2 Tahanan Kabur dari LPKA Jambi Kembali Menyerahkan Diri
Lantaran tak melaut, Matora pun tak memiliki penghasilan. Kini untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap hari, Matora mulai menjual barang-barang yang dimiliki.
“Sekarang seadanya dulu aja, utang tetangga atau jual barang,” kata Matora, sembari memperbaiki jaring di Dermaga Kartini Jepara.
Hal yang sama juga dilakukan nelayan lainnya, Aidi. Ia memutuskan memperbaiki alat tangkap ikan serta memeriksa kondisi kapal selagi tak melaut.
“Kalau saya sudah empat hari (tidak melaut). Waspada saja, daripada kenapa-kenapa, mending sabar dulu saja,” kata Aidi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut akan ada peluang gelombang tinggi 1,25 sampai 2,5 meter. Gelombang tinggi berpotensi terjadi di perairan laut utara Jawa, seperti di perairan Jepara dan Karimunjawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
