Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada (UGM) merencanakan kuliah tatap muka atau pembelajaran tatap muka (PTM) pada akhir Oktober 2021. Rencana PTM itu akan dilaksanakan hingga akhir Desember 2021.
"PTM Terkendali rencananya dimulai setelah Ujian tengah Semester pada bulan oktober ini," kata Ketua Satgas Covid-19 UGM, Rustamadji dihubungi, Selasa, 12 Oktober 2021.
Menurut Rustamadji kegiatan belajar mengajar secara terkendali akan memperhatikan protokol kesehatan dengan ketat mengacu pada aturan pemerintah lewat instruksi Mendagri tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Poin-poin pembatasan dalam aktivitas pembelajaran yang menghadirkan mahasiswa akan dilakukan sebaik mungkin.
"Kita mengacu pada aturan Mendagri terbaru. Apalagi status PPKM di DIY sudah ke level tiga menuju proses level satu," ujarnya.
Selain menerapkan protokol kesehatan, kata dia, tim Satgas covid-19 UGM juga akan memantau penggunaan ruangan. Pengisian kapasitas ruangan akan diberlakukan hanya 25 persen dari kapasitas.
"Namun kalau dalam kondisi sangat penting bisa sampai 50 persen," kata dia.
Menurut Rustamadji, UGM juga akan menyiapkan tempat makan khusus, lokasi istirahat, dan menyiapkan lokasi kegiatan ekstrakurikuler dengan model pembatasan dan prokes ketat. Ia mengatakan, langkah itu untuk meminimalisasi potensi mahasiswa berkerumun.
Sampai saat ini, lanjutnya, mahasiswa yang diperbolehkan bisa ikut PTM terkendali hanya diperuntukan bagi mahasiswa yang berdomisili di DIY dan Jawa Tengah. Namun, jika ada mahasiswa yang berasal dari luar kota yang sudah lama indekos selama pandemi diperbolehkan untuk ikut.
"Rencananya mahasiswa dari DIY dan Jawa Tengah dulu dan sudah pernah vaksin. Jika ada yang belum vaksin maka kita akan kita siapkan vaksinasinya. Mereka juga harus dapat izin orang tua," katanya.
Selain dari sisi kesehatan mahasiswa, ia menambahkan, staf pengajar di UGM yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta tidak diwajibkan mengajar secara tatap. Staf pengajar dipersilakan melakukan pembelajaran daring.
"Selama PTM terkendali dilaksanakan tim satgas covid-19 akan melakukan skrining secara berkala untuk memeriksa tingkat kesehatan mahasiswa. Secara acak dilakukan pemeriksaan GeNose," ungkapnya.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada (UGM) merencanakan kuliah tatap muka atau pembelajaran tatap muka (PTM) pada akhir Oktober 2021. Rencana PTM itu akan dilaksanakan hingga akhir Desember 2021.
"PTM Terkendali rencananya dimulai setelah Ujian tengah Semester pada bulan oktober ini," kata Ketua Satgas Covid-19 UGM, Rustamadji dihubungi, Selasa, 12 Oktober 2021.
Menurut Rustamadji kegiatan belajar mengajar secara terkendali akan memperhatikan protokol kesehatan dengan ketat mengacu pada aturan pemerintah lewat instruksi Mendagri tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Poin-poin pembatasan dalam aktivitas pembelajaran yang menghadirkan mahasiswa akan dilakukan sebaik mungkin.
"Kita mengacu pada aturan Mendagri terbaru. Apalagi status PPKM di DIY sudah ke level tiga menuju proses level satu," ujarnya.
Selain menerapkan protokol kesehatan, kata dia, tim Satgas covid-19 UGM juga akan memantau penggunaan ruangan. Pengisian kapasitas ruangan akan diberlakukan hanya 25 persen dari kapasitas.
"Namun kalau dalam kondisi sangat penting bisa sampai 50 persen," kata dia.
Menurut Rustamadji, UGM juga akan menyiapkan tempat makan khusus, lokasi istirahat, dan menyiapkan lokasi kegiatan ekstrakurikuler dengan model pembatasan dan prokes ketat. Ia mengatakan, langkah itu untuk meminimalisasi potensi mahasiswa berkerumun.
Sampai saat ini, lanjutnya, mahasiswa yang diperbolehkan bisa ikut PTM terkendali hanya diperuntukan bagi mahasiswa yang berdomisili di DIY dan Jawa Tengah. Namun, jika ada mahasiswa yang berasal dari luar kota yang sudah lama indekos selama pandemi diperbolehkan untuk ikut.
"Rencananya mahasiswa dari DIY dan Jawa Tengah dulu dan sudah pernah vaksin. Jika ada yang belum vaksin maka kita akan kita siapkan vaksinasinya. Mereka juga harus dapat izin orang tua," katanya.
Selain dari sisi kesehatan mahasiswa, ia menambahkan, staf pengajar di UGM yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta tidak diwajibkan mengajar secara tatap. Staf pengajar dipersilakan melakukan pembelajaran daring.
"Selama PTM terkendali dilaksanakan tim satgas covid-19 akan melakukan skrining secara berkala untuk memeriksa tingkat kesehatan mahasiswa. Secara acak dilakukan pemeriksaan GeNose," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
