Tana Toraja: Semangat siswa di Dusun Butu Lembang Radabantu, Makale Selatan, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, untuk bersekolah patut diancungi jempol. Mereka terpaksa menerobos material longsor yang dipenuhi lumpur dan batang pohon.
Tebing setinggi 30 meter longsor terjadi di dusun itu pada Senin, 15 November 2021, kemarin. Material lumpur, kayu, dan batu masih menutupi badan jalan sehingga aktivitas warga di wilayah tersebut masih lumpuh.
“Kalau sekolah, kami harus melalui jalan ini,” ujar Irene, salah satu siswi SMP, dalam tayangan Primetime News di Metro TV, Selasa, 16 November 2021.
Mereka juga harus melepas alas kaki mereka karena lumpur yang masih menggenangi jalan. Danramil Makale, Lettu Inf Agustinus, mengatakan aparat TNI-Polri dan masyarakat desa dibantu berusaha menyingkirkan material sejumlah pohon yang menutupi jalan.
Gotong royong ini dilakukan agar akses warga segera dapat dilalui pejalan kaki, terutama para pelajar untuk menuju ke sekolah.
“Bersama pejabat daerah dan aparat kami berusaha semaksimal mungkin agar jalan ini dapat dilalui anak sekolah,” ujar Agustinus. (Nabila Safarina)
Tana Toraja: Semangat siswa di Dusun Butu Lembang Radabantu, Makale Selatan, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, untuk bersekolah patut diancungi jempol. Mereka terpaksa menerobos material longsor yang dipenuhi lumpur dan batang pohon.
Tebing setinggi 30 meter longsor terjadi di dusun itu pada Senin, 15 November 2021, kemarin. Material lumpur, kayu, dan batu masih menutupi badan jalan sehingga aktivitas warga di wilayah tersebut masih lumpuh.
“Kalau sekolah, kami harus melalui jalan ini,” ujar Irene, salah satu siswi SMP, dalam tayangan
Primetime News di
Metro TV, Selasa, 16 November 2021.
Mereka juga harus melepas alas kaki mereka karena lumpur yang masih menggenangi jalan. Danramil Makale, Lettu Inf Agustinus, mengatakan aparat TNI-Polri dan masyarakat desa dibantu berusaha menyingkirkan material sejumlah pohon yang menutupi jalan.
Gotong royong ini dilakukan agar akses warga segera dapat dilalui pejalan kaki, terutama para pelajar untuk menuju ke sekolah.
“Bersama pejabat daerah dan aparat kami berusaha semaksimal mungkin agar jalan ini dapat dilalui anak sekolah,” ujar Agustinus.
(Nabila Safarina) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
