Bantul: Pandemi covid-19 di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, menyisakan duka mendalam bagi 2 remaja kembar. Mereka harus rela kehilangan 4 anggota keluarganya yang meninggal akibat covid-19.
Kepala Dusun Banyon Baru, Zuhuda Muhammad, menyebut kisah pilu ini berawal saat keluarga mendatangi sebuah hajatan. Tak lama, sang ibu mengalami gejala yang mirip covid-19 dan sempat dirawat di rumah oleh keluarga.
Tetangga yang akhirnya mengetahui kondisi keluarga tersebut langsung melaporkan ke kepala dusun. Informasi ini diteruskan ke pihak puskesmas untuk pemeriksaan.
Sutarto dan Suprianti, ayah dan ibu kedua remaha, diantar ke rumah sakit pada Kamis, 15 Juli 2021. Namun, Sutarto meninggal dunia setelah menjalani pemeriksaan di hari yang sama.
Keesokan harinya, Suprianti meninggal dunia. Selang beberapa hari dari kepergian sang Ibu, kakak dan nenek si kembar dikabarkan meninggal dunia akibat covid-19.
Pemakaman ke-4 anggota keluarga itu dilaksanakan dengan protokol covid-19. “Satu minggu yang meninggal ada 4 orang,” ujar Zuhuda dalam program Metro Siang di Metro TV, Selasa 27 Juli 2021.
Kedua remaja malang itu kini diasuh paman mereka, Dwi Untoro. Dwi pun beterima kasih Kabupaten Bantul yang telah mengirimkan tim medis dan memantau kesehatan kedua keponakannya secara sehingga kondisi mulai membaik. (Nabila Safarina)
Bantul: Pandemi covid-19 di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, menyisakan duka mendalam bagi 2 remaja kembar. Mereka harus rela kehilangan 4 anggota keluarganya yang meninggal akibat covid-19.
Kepala Dusun Banyon Baru, Zuhuda Muhammad, menyebut kisah pilu ini berawal saat keluarga mendatangi sebuah hajatan. Tak lama, sang ibu mengalami gejala yang mirip covid-19 dan sempat dirawat di rumah oleh keluarga.
Tetangga yang akhirnya mengetahui kondisi keluarga tersebut langsung melaporkan ke kepala dusun. Informasi ini diteruskan ke pihak puskesmas untuk pemeriksaan.
Sutarto dan Suprianti, ayah dan ibu kedua remaha, diantar ke rumah sakit pada Kamis, 15 Juli 2021. Namun, Sutarto meninggal dunia setelah menjalani pemeriksaan di hari yang sama.
Keesokan harinya, Suprianti meninggal dunia. Selang beberapa hari dari kepergian sang Ibu, kakak dan nenek si kembar dikabarkan meninggal dunia akibat covid-19.
Pemakaman ke-4 anggota keluarga itu dilaksanakan dengan protokol covid-19. “Satu minggu yang meninggal ada 4 orang,” ujar Zuhuda dalam program
Metro Siang di
Metro TV, Selasa 27 Juli 2021.
Kedua remaja malang itu kini diasuh paman mereka, Dwi Untoro. Dwi pun beterima kasih Kabupaten Bantul yang telah mengirimkan tim medis dan memantau kesehatan kedua keponakannya secara sehingga kondisi mulai membaik.
(Nabila Safarina) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
