Jayapura: Kepala Kepolisian Resor Intan Jaya AKBP Sandi Sultan menegaskan jatuhnya pesawat Rimbun Air dalam perjalanan Nabire-Sugapa pada Rabu, 15 September 2021, bukan ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB). Insiden murni kecelakaan akibat cuaca berkabut.
"Saya tegaskan insiden yang dialami pesawat Rimbun Air murni kecelakaan bukan karena faktor lain apalagi ditembak KKB," kata AKBP Sandi, Kamis, 16 September 2021.
Dia mengatakan, pesawat kargo yang membawa bahan bangunan itu awalnya dilaporkan hilang kontak sekitar pukul 07.30 WIT setelah terbang dari Nabire menuju Sugapa pada pukul 06.40 WIT.
Baca juga: Pasien Covid-19 di Isolasi Apung Tinggal 18 Orang
Sekitar pukul 11.00 WIT warga melaporkan menemukan puing pesawat Rimbun Air di ketinggian 2.400 meter, sekitar 5 kilometer dari bandara Bilogai.
Dia menambahkan, insiden yang dialami pesawat Rimbun Air dengan nomor penerbangan PK OTW diduga karena kecelakaan akibat cuaca yang berkabut namun untuk kepastiannya baru diketahui setelah memeriksa kotak hitam pesawat.
Saat ini jenazah ketiga crew pesawat sudah siap dievakuasi ke Timika.
"Ketiganya akan dimakamkan di kampung halaman masing-masing seperti pilot Mirza dimakamkan di Bogor, kopilot Fajar di Bekasi, dan mekanik Iswahyudi di Balikpapan," jelas Sandi Sultan.
Jayapura: Kepala Kepolisian Resor Intan Jaya AKBP Sandi Sultan menegaskan jatuhnya pesawat
Rimbun Air dalam perjalanan Nabire-Sugapa pada Rabu, 15 September 2021, bukan ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB). Insiden murni kecelakaan akibat cuaca berkabut.
"Saya tegaskan insiden yang dialami pesawat Rimbun Air murni kecelakaan bukan karena faktor lain apalagi ditembak KKB," kata AKBP Sandi, Kamis, 16 September 2021.
Dia mengatakan, pesawat kargo yang membawa bahan bangunan itu awalnya dilaporkan hilang kontak sekitar pukul 07.30 WIT setelah terbang dari Nabire menuju Sugapa pada pukul 06.40 WIT.
Baca juga:
Pasien Covid-19 di Isolasi Apung Tinggal 18 Orang
Sekitar pukul 11.00 WIT warga melaporkan menemukan puing pesawat Rimbun Air di ketinggian 2.400 meter, sekitar 5 kilometer dari bandara Bilogai.
Dia menambahkan, insiden yang dialami pesawat Rimbun Air dengan nomor penerbangan PK OTW diduga karena kecelakaan akibat cuaca yang berkabut namun untuk kepastiannya baru diketahui setelah memeriksa kotak hitam pesawat.
Saat ini jenazah ketiga crew pesawat sudah siap dievakuasi ke Timika.
"Ketiganya akan dimakamkan di kampung halaman masing-masing seperti pilot Mirza dimakamkan di Bogor, kopilot Fajar di Bekasi, dan mekanik Iswahyudi di Balikpapan," jelas Sandi Sultan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)