Petugas Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur melakukan sidak pemanfaatan bahan bakar elpiji ukuran 3 kilogram untuk kalangan usaha di Kabupaten Ngawi guna mengetahui ketepatan sasaran di pasar, Rabu 26/7/2023). (ANTARA/Louis Rika
Petugas Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur melakukan sidak pemanfaatan bahan bakar elpiji ukuran 3 kilogram untuk kalangan usaha di Kabupaten Ngawi guna mengetahui ketepatan sasaran di pasar, Rabu 26/7/2023). (ANTARA/Louis Rika

Hotel hingga Rumah Makan di Ngawi Kedapatan Pakai Elpiji Melon

Antara • 26 Juli 2023 23:12
Ngawi: Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur melakukan inspeksi mendadak (sidak) pemanfaatan bahan bakar elpiji ukuran 3 kilogram untuk kalangan usaha di Kabupaten Ngawi guna mengetahui ketepatan sasaran di pasar.
 
Analis Pemanfaatan Energi Biro Perekonomian Pemprov Jatim Dedhy Rahmanto mengatakan sidak pemanfaatan dilakukan menindaklanjuti kesulitan masyarakat mendapatkan bahan bakar bersubsidi tersebut akhir-akhir ini.
 
"Sidak dan monitoring pemanfaatan elpiji bersubsidi di Ngawi di antaranya dilakukan di sejumlah lokasi usaha. Hasilnya, sejumlah usaha hotel, rumah makan, dan kafe didapati masih menggunakan elpiji 3 kilogram," ujar Dhedy, Rabu, 26 Juli 2023.

Atas temuan tersebut, pihaknya lalu membuatkan berita acara dan selanjutnya mengganti tabung elpiji ukuran 3 kilogram dengan tabung elpiji non-subsidi ukuran 12 kilogram.
 
Pihaknya meminta masyarakat turut mengawasi pemanfaatan elpiji 3 kilogram di pasaran. Karena diduga bahan bakar bersubsidi tersebut banyak digunakan tidak sesuai dengan peruntukannya, sehingga sulit didapatkan.
 
Baca juga: Pasokan Elpiji Melon di Tulungagung-Trenggalek Diklaim Tak Berkurang

"Jika mendapati hal seperti itu, masyarakat diimbau melaporkan ke pemerintah daerah setempat untuk ditindaklanjuti," ucap dia.
 
 
Data Pertamina menyebutkan, terjadi peningkatan konsumsi elpiji ukuran 3 kilogram sebesar 2 persen di akhir Juli imbas dari liburan panjang beberapa waktu lalu.
 
Sesuai pendataan ada sekitar 60 juta rumah tangga yang berhak menerima subsidi dari total 88 juta rumah tangga atau sekitar 68 persen. Namun, tercatat penggunaan elpiji subsidi tersebut meningkat hingga 96 persen, yang artinya terjadi distribusi yang tidak tepat sasaran.
 
Pemerintah meminta masyarakat menggunakan elpiji sesuai dengan peruntukannya. Elpiji 3 kilogram merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus untuk masyarakat kurang mampu dan pelaku UMKM.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan