Manado: Pria asal Filipina, Nunedes bin Jamail alias Nurul Laji Hairullah, meninggal di Rumah Detensi Imigrasi Manado, Sulawesi Utara. Sebelum meninggal, penghuni Rudenim mengatakan Nunedes mengeluh sakit.
Kepala Rudenim Manado Arthur Mawikere mengatakan penghuni Rudenim membangunkan Nunedes sekitar pukul 05.00 WIB, Senin, 9 April 2018. Namun, Nunedes tak merespon.
Lalu, penghuni melaporkan hal tersebut ke petugas. Menurut dokter yang bertugas di Rudenim, Nunedes sudah tak bernyawa.
"Berdasarkan keterangan dokter, Nunedes meninggal sekitar 8 jam sebelum ditemukan. Tak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh almarhum," ujar Arthur di Manado.
Nunedes menghuni Rudenim sejak 13 Februari 2018. Sebelumnya ia tinggal di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Nunedes berasal dari Tawi-tawi, Filipina. Ia berangkat dari Filipina ke Kupang.
"Tapi dokumennya bermasalah, sehingga status kewarganegaraannya masih dalam proses verifikasi. Yang bersangkutan dinyatakan melanggar Undang Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang keimigrasian," ujar Arthur.
Saat ini, jenazah berada di RSUD Kandou Manado. Tim medis melakukan pemeriksaan forensik.
"Rencananya almarhum akn dimakamkan di Kota Manado dengan cara Islam," pungkas Arthur.
Manado: Pria asal Filipina, Nunedes bin Jamail alias Nurul Laji Hairullah, meninggal di Rumah Detensi Imigrasi Manado, Sulawesi Utara. Sebelum meninggal, penghuni Rudenim mengatakan Nunedes mengeluh sakit.
Kepala Rudenim Manado Arthur Mawikere mengatakan penghuni Rudenim membangunkan Nunedes sekitar pukul 05.00 WIB, Senin, 9 April 2018. Namun, Nunedes tak merespon.
Lalu, penghuni melaporkan hal tersebut ke petugas. Menurut dokter yang bertugas di Rudenim, Nunedes sudah tak bernyawa.
"Berdasarkan keterangan dokter, Nunedes meninggal sekitar 8 jam sebelum ditemukan. Tak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh almarhum," ujar Arthur di Manado.
Nunedes menghuni Rudenim sejak 13 Februari 2018. Sebelumnya ia tinggal di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Nunedes berasal dari Tawi-tawi, Filipina. Ia berangkat dari Filipina ke Kupang.
"Tapi dokumennya bermasalah, sehingga status kewarganegaraannya masih dalam proses verifikasi. Yang bersangkutan dinyatakan melanggar Undang Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang keimigrasian," ujar Arthur.
Saat ini, jenazah berada di RSUD Kandou Manado. Tim medis melakukan pemeriksaan forensik.
"Rencananya almarhum akn dimakamkan di Kota Manado dengan cara Islam," pungkas Arthur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RRN)
