Cirebon: Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pesimistis kunjungan wisatawan ke wilayahnya mencapai target. Dari target dua juta kunjungan pada 2020, diprediksi hanya 200 ribuan turis yang datang.
"Jumlah wisatawan jelas tidak sesuai target. Diperkirakan hanya 200 ribu (kunjungan) dari target dua juta wisatawan dalam satu tahun," kata Kepala Disbudparpora Cirebon, Hartono, Selasa, 7 Juli 2020.
Penurunan jumlah wisatawan juga membuat pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata menurun. Namun ia belum bisa memastikan berapa persen penurunan PAD dan total kerugian yang dialami selama pandemi covid-19.
Baca juga: PKB Pikir-pikir Usung Putra Saiful Ilah di Pilkada Sidoarjo
Disamping itu, saat ini seluruh sektor pariwisata di Kabupaten Cirebon masih belum diizinkan beroperasi. Pihaknya menunggu regulasi dari Bupati Cirebon dan akan mengkaji terlebih dahulu kesiapan para pelaku pariwisata.
"(Pembukaan kembali) sektor pariwisata nanti akan kami kaji, evaluasi, dan pengawasan selama dua minggu. Nanti kami akan laporkan kesiapan pelaku usaha pariwisata untuk melaksanakan kegiatan sesuai protokol kesehatan," lanjutnya.
Hartono mengungkapkan dengan regulasi tersebut, sektor pertama yang akan dibuka pada masa kenormalan baru adalah hotel, rumah makan, dan destinasi wisata. Namun ia tak menampik jika saat ini sudah ada beberapa sektor usaha yang beroperasi.
"Banyak rumah makan yang buka tapi belum memenuhi standar protokol kesehatan. Nanti setelah ada regulasi, yang pertama akan dibuka lagi adalah hotel, restoran, dan destinasi wisata," jelasnya.
Cirebon: Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pesimistis kunjungan wisatawan ke wilayahnya mencapai target. Dari target dua juta kunjungan pada 2020, diprediksi hanya 200 ribuan turis yang datang.
"Jumlah wisatawan jelas tidak sesuai target. Diperkirakan hanya 200 ribu (kunjungan) dari target dua juta wisatawan dalam satu tahun," kata Kepala Disbudparpora Cirebon, Hartono, Selasa, 7 Juli 2020.
Penurunan jumlah wisatawan juga membuat pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata menurun. Namun ia belum bisa memastikan berapa persen penurunan PAD dan total kerugian yang dialami selama pandemi covid-19.
Baca juga:
PKB Pikir-pikir Usung Putra Saiful Ilah di Pilkada Sidoarjo
Disamping itu, saat ini seluruh sektor pariwisata di Kabupaten Cirebon masih belum diizinkan beroperasi. Pihaknya menunggu regulasi dari Bupati Cirebon dan akan mengkaji terlebih dahulu kesiapan para pelaku pariwisata.
"(Pembukaan kembali) sektor pariwisata nanti akan kami kaji, evaluasi, dan pengawasan selama dua minggu. Nanti kami akan laporkan kesiapan pelaku usaha pariwisata untuk melaksanakan kegiatan sesuai protokol kesehatan," lanjutnya.
Hartono mengungkapkan dengan regulasi tersebut, sektor pertama yang akan dibuka pada masa kenormalan baru adalah hotel, rumah makan, dan destinasi wisata. Namun ia tak menampik jika saat ini sudah ada beberapa sektor usaha yang beroperasi.
"Banyak rumah makan yang buka tapi belum memenuhi standar protokol kesehatan. Nanti setelah ada regulasi, yang pertama akan dibuka lagi adalah hotel, restoran, dan destinasi wisata," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
