medcom.id, Jakarta: Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal TNI Fuad M Basya menyatakan keempat prajuritnya tidak melakukan perlawanan dalam insiden penembakan oleh polisi di Batam. Menurutnya, empat anggotanya hanya melakukan pengecekan sebelum akhirnya diserang pihak Polri.
Dalam kejadian pada Minggu (21/9/2014) malam, sekitar pukul 21.30 WIB, Fuad menerangkan kala itu seluruh anggotanya sudah pulang apel malam. Mereka mengenakan pakaian sipil. "Terus ada penggerebekan tempat penimbunan minyak di dekat perumahan Citra Asri," ujar Fuad.
Saat melihat keramaian itu, anggota TNI yang baru saja pulang apel pun menghampiri kerumunan tersebut. "Langsung ditangkap, dipukuli, dan ditembak kakinya," kata Fuad. Lanjutnya lagi, saat dua kawannya dikeroyok. Ada satu anggota yang melihat kejadian dan mendatangi kantor Brimob. "Menanyakan kenapa teman saya diginikan (ditembak), terus dia dikeroyok dan ditembak juga," tandasnya.
Menurutnya, keempat anggotanya tersebut tidak melawan, tapi hanya melakukan pengecekan. "Nah jadi itu bukan bentrokan, melainkan penanganan sepihak oleh oknum-oknum Polri terhadap anggota TNI," jelasnya.
Saat ini, empat anggota TNI yang menjadi korban tengah dirawat di RS Umum Daerah Embung Fatimah. "Bagi TNI, pada prinsipnya akan diproses apabila ada anggota yang bersalah sesuai aturan dan hukum. Tapi kalau anggota Polri bersalah, kami juga akan menuntut, supaya dihukum sesuai perbuatan mereka itu," tegasnya.
medcom.id, Jakarta: Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal TNI Fuad M Basya menyatakan keempat prajuritnya tidak melakukan perlawanan dalam insiden penembakan oleh polisi di Batam. Menurutnya, empat anggotanya hanya melakukan pengecekan sebelum akhirnya diserang pihak Polri.
Dalam kejadian pada Minggu (21/9/2014) malam, sekitar pukul 21.30 WIB, Fuad menerangkan kala itu seluruh anggotanya sudah pulang apel malam. Mereka mengenakan pakaian sipil. "Terus ada penggerebekan tempat penimbunan minyak di dekat perumahan Citra Asri," ujar Fuad.
Saat melihat keramaian itu, anggota TNI yang baru saja pulang apel pun menghampiri kerumunan tersebut. "Langsung ditangkap, dipukuli, dan ditembak kakinya," kata Fuad. Lanjutnya lagi, saat dua kawannya dikeroyok. Ada satu anggota yang melihat kejadian dan mendatangi kantor Brimob. "Menanyakan kenapa teman saya diginikan (ditembak), terus dia dikeroyok dan ditembak juga," tandasnya.
Menurutnya, keempat anggotanya tersebut tidak melawan, tapi hanya melakukan pengecekan. "Nah jadi itu bukan bentrokan, melainkan penanganan sepihak oleh oknum-oknum Polri terhadap anggota TNI," jelasnya.
Saat ini, empat anggota TNI yang menjadi korban tengah dirawat di RS Umum Daerah Embung Fatimah. "Bagi TNI, pada prinsipnya akan diproses apabila ada anggota yang bersalah sesuai aturan dan hukum. Tapi kalau anggota Polri bersalah, kami juga akan menuntut, supaya dihukum sesuai perbuatan mereka itu," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(PRI)
