Surabaya: Harga sejumlah komoditas bahan pokok naik menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020. Salah satunya di Pasar Wonokromo, Surabaya, naik sejak sepekan lalu.
"Kenaikan paling tinggi harga telur naik Rp25 ribu per kilogram, dari harga Rp20 ribu/kg," kata Lutfiyah, 43, salah satu pedagang sembako di pasar Wonokromo, Surabaya, Selasa, 17 Desember 2019.
Mba Lutfi, demikian ia disapa, mengatakan harga sembako mengalami kenaikan sekitar Rp1.000 hingga Rp2.000 per hari. Misalnya harga telur, harga semula sebesar Rp15 ribu terus naik menjadi Rp25 ribu. "Setiap hari dari seminggu yang lalu naiknya Rp1.000 hingga Rp2.000. Sekarang jadinya Rp25.000," ujarnya.
Selain telur, harga minyak goreng curah juga naik Rp12.500 dari harga sebelumnya Rp10.000. Harga gula pasir yang semula Rp12.000 /kg, naik menjadi Rp14.000/kg, kemudian harga daging yang semula kisaran Rp90.000 hingga Rp100.000/kg, naik menjadi Rp130 ribu hingga Rp140 ribu/kg.
"Selisih harganya jauh kika dibandingkan pekan lalu sampai Rp12 ribu," kata Mba Lutfi.
Ali, 56, pedagang sembako lainnya, menambahkan bahwa harga sembako merangkak tinggi menjelang Nataru. Kenaikan ini biasa terjadi setiap jelang libur Nataru dalam setiap tahunnya. "Sekarang bawang merah Rp38 ribu. Seminggu lalu sekitar Rp25 ribu/kg. Setiap hari naik minimal Rp2.000/kg. Ya, memang kalau menjelang hari besar begini pada naik," kata Ali.
Kemudian harga cabe rawit juga naik, dari Rp30.000 menjadi Rp35.000/kg. Lalu cabai merah dari harga semula Rp16 ribu hingga Rp18 ribu, naik menjadi Rp25 ribu/kg. Komoditas ini, kata Ali, banyak dicari untuk masakan rendang sebagai menu perayaan Natal.
"Rendang kan memang enggak banyak pakai cabai kecil (rawit), lebih banyak pakai cabai merah besar biar muncul warna merahnya," kata Ali.
Surabaya: Harga sejumlah komoditas bahan pokok naik menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020. Salah satunya di Pasar Wonokromo, Surabaya, naik sejak sepekan lalu.
"Kenaikan paling tinggi harga telur naik Rp25 ribu per kilogram, dari harga Rp20 ribu/kg," kata Lutfiyah, 43, salah satu pedagang sembako di pasar Wonokromo, Surabaya, Selasa, 17 Desember 2019.
Mba Lutfi, demikian ia disapa, mengatakan harga sembako mengalami kenaikan sekitar Rp1.000 hingga Rp2.000 per hari. Misalnya harga telur, harga semula sebesar Rp15 ribu terus naik menjadi Rp25 ribu. "Setiap hari dari seminggu yang lalu naiknya Rp1.000 hingga Rp2.000. Sekarang jadinya Rp25.000," ujarnya.
Selain telur, harga minyak goreng curah juga naik Rp12.500 dari harga sebelumnya Rp10.000. Harga gula pasir yang semula Rp12.000 /kg, naik menjadi Rp14.000/kg, kemudian harga daging yang semula kisaran Rp90.000 hingga Rp100.000/kg, naik menjadi Rp130 ribu hingga Rp140 ribu/kg.
"Selisih harganya jauh kika dibandingkan pekan lalu sampai Rp12 ribu," kata Mba Lutfi.
Ali, 56, pedagang sembako lainnya, menambahkan bahwa harga sembako merangkak tinggi menjelang Nataru. Kenaikan ini biasa terjadi setiap jelang libur Nataru dalam setiap tahunnya. "Sekarang bawang merah Rp38 ribu. Seminggu lalu sekitar Rp25 ribu/kg. Setiap hari naik minimal Rp2.000/kg. Ya, memang kalau menjelang hari besar begini pada naik," kata Ali.
Kemudian harga cabe rawit juga naik, dari Rp30.000 menjadi Rp35.000/kg. Lalu cabai merah dari harga semula Rp16 ribu hingga Rp18 ribu, naik menjadi Rp25 ribu/kg. Komoditas ini, kata Ali, banyak dicari untuk masakan rendang sebagai menu perayaan Natal.
"Rendang kan memang enggak banyak pakai cabai kecil (rawit), lebih banyak pakai cabai merah besar biar muncul warna merahnya," kata Ali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
