Sleman: Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menemukan puluhan pasar hewan 'tiban' alias dadakan jelang Iduladha 2022. Pasar tiban dijaga kelompok dan perorangan.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, mengatakan ada 89 titik pasar hewan tiban. Sebanyak 62 titik dikelola kelompok dan 26 titik dikelola perorangan.
"Kalau penjualan ternak untuk hewan kurban di tepi jalan ditemukan satu titik saja," kata Suparmono, Kamis, 7 Juli 2022.
Ia mengungkapkan pasar tiban itu berisiko penularan penyakit mulut dan kuku (PMK). Sebab, tidak masuk dalam daftar yang intens diawasi.
Menurut Suparmono ternak untuk kurban yang tersedia sejauh ini ada sebanyak 1.075 ekor sapi, 510 ekor domba, dan 109 ekor kambing. Sudah ada puluhan dokumen surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) untuk hewan kurban yang masuk.
Baca juga: Jelang Iduladha, 3 Ribu Sapi di Palembang Diberi Surat Sehat
"Sudah ada sebanyak 55 SKKH yang diterbitkan (Dinas Pertanian DIY). Ini untuk memastikan kelayakan (untuk kurban dan bebas PMK)," kata dia.
Selain itu, katanya, ada juga rekomendasi pemotongan kurban di luar rumah potong hewan (RPH). Rekomendasi diterbitkan Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Penyuluhan Pertanian Pangan dan Perikanan (UPTD BP4).
"Lokasi (tempat pemotongan kurban di luar RPH) dipilih agar lebih dekat ke masyarakat, sedang berproses," ujar mantan Camat Cangkringan ini.
Ia menambahkan 289 petugas yang disiapkan membantu pemotongan hewan kurban. Jumlah itu terdiri dari 166 orang dari pemerintah daerah setempat, 78 orang kader kesehatan hewan, 15 dokter hewan praktik mandiri, dan 30 mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM.
"Kejelasan pembagian tugasnya tengah disiapkan di masing-masing puskeswan dan sudah dibagikan ke personel masing-masing," jelas dia.
Sleman: Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menemukan puluhan pasar hewan 'tiban' alias dadakan
jelang Iduladha 2022. Pasar tiban dijaga kelompok dan perorangan.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, mengatakan ada 89 titik pasar hewan tiban. Sebanyak 62 titik dikelola kelompok dan 26 titik dikelola perorangan.
"Kalau penjualan ternak untuk
hewan kurban di tepi jalan ditemukan satu titik saja," kata Suparmono, Kamis, 7 Juli 2022.
Ia mengungkapkan pasar tiban itu berisiko penularan penyakit mulut dan kuku (PMK). Sebab, tidak masuk dalam daftar yang intens diawasi.
Menurut Suparmono ternak untuk kurban yang tersedia sejauh ini ada sebanyak 1.075 ekor sapi, 510 ekor domba, dan 109 ekor kambing. Sudah ada puluhan dokumen surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) untuk hewan kurban yang masuk.
Baca juga:
Jelang Iduladha, 3 Ribu Sapi di Palembang Diberi Surat Sehat
"Sudah ada sebanyak 55 SKKH yang diterbitkan (Dinas Pertanian DIY). Ini untuk memastikan kelayakan (untuk kurban dan bebas PMK)," kata dia.
Selain itu, katanya, ada juga rekomendasi pemotongan kurban di luar rumah potong hewan (RPH). Rekomendasi diterbitkan Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Penyuluhan Pertanian Pangan dan Perikanan (UPTD BP4).
"Lokasi (
tempat pemotongan kurban di luar RPH) dipilih agar lebih dekat ke masyarakat, sedang berproses," ujar mantan Camat Cangkringan ini.
Ia menambahkan 289 petugas yang disiapkan membantu pemotongan hewan kurban. Jumlah itu terdiri dari 166 orang dari pemerintah daerah setempat, 78 orang kader kesehatan hewan, 15 dokter hewan praktik mandiri, dan 30 mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM.
"Kejelasan pembagian tugasnya tengah disiapkan di masing-masing puskeswan dan sudah dibagikan ke personel masing-masing," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
