Jatim: Ratusan siswa SDN Kalirejo 2, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo terlantar dan harus belajar di teras warga, pada Selasa, 8 Mei 2023. Penyebabnya, sekolah mereka disegel ahli waris.
Tulisan penyegelan tampak terpampang di pintu gerbang sekolah. Sekitar 105 siswa tak bisa masuk dan ditampung untuk belajar sementara di teras rumah ketua RT yang berada tak jauh dari sekolah.
Di halaman ini, siswa belajar dengan alakadarnya. Tidak ada alas untuk belajar, apalagi bangku. Kondisi ini membuat wali murid terenyuh. Apalagi, sepekan lagi siswa kelas 6 akan menghadapi ujian.
"Penampungan siswa di teras rumah Pak RT atas inisiatif guru dan warga agar siswa tidak terlantar dan masih bisa belajar. Pihak sekolah sebelumnya tidak mengetahui jika bangunan akan disegel ahli waris, " ujar Sunarti, salah satu guru.
Penyegelan bangunan sekolah ini dipicu permasalahan warisan. Ahli waris merasa geram karena tidak kunjung mendapat ganti untung atas lahan yang kini ditempati bangunan sekolah negeri itu.
"Selama ini hanya dijanjikan untuk diganti, tapi tidak pernah terealisasi," ujar Kadir, ahli waris.
Setelah melalui proses mediasi yang alot dan dibujuk Dorkopimda Dringu, ahli waris bersedia membuka segel sekolah. Siswa senang dan bergembira begitu sekolahnya kembali dibuka.
"Kasus ini kini tengah diproses oleh kecamatan sehingga tidak lagi ada penyegelan terhadap bangunan sekolah, " ujar Heri Mulyadi, Camat Dringu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jatim: Ratusan
siswa SDN Kalirejo 2, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo terlantar dan harus belajar di teras warga, pada Selasa, 8 Mei 2023. Penyebabnya, sekolah mereka disegel ahli waris.
Tulisan penyegelan tampak terpampang di pintu gerbang
sekolah. Sekitar 105 siswa tak bisa masuk dan ditampung untuk belajar sementara di teras rumah ketua RT yang berada tak jauh dari sekolah.
Di halaman ini, siswa belajar dengan alakadarnya. Tidak ada alas untuk belajar, apalagi bangku. Kondisi ini membuat wali murid terenyuh. Apalagi, sepekan lagi siswa kelas 6 akan menghadapi ujian.
"Penampungan siswa di teras rumah Pak RT atas inisiatif guru dan warga agar siswa tidak terlantar dan masih bisa belajar. Pihak sekolah sebelumnya tidak mengetahui jika bangunan akan disegel ahli waris, " ujar Sunarti, salah satu guru.
Penyegelan bangunan sekolah ini dipicu permasalahan warisan. Ahli waris merasa geram karena tidak kunjung mendapat ganti untung atas lahan yang kini ditempati bangunan sekolah negeri itu.
"Selama ini hanya dijanjikan untuk diganti, tapi tidak pernah terealisasi," ujar Kadir, ahli waris.
Setelah melalui proses mediasi yang alot dan dibujuk Dorkopimda Dringu, ahli waris bersedia membuka segel sekolah. Siswa senang dan bergembira begitu sekolahnya kembali dibuka.
"Kasus ini kini tengah diproses oleh kecamatan sehingga tidak lagi ada penyegelan terhadap bangunan sekolah, " ujar Heri Mulyadi, Camat Dringu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
