Surabaya: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memastikan tidak ada klaster covid-19 saat pembelajaran tatap muka (PTM). Disdik meminta agar data Kemendikbudristek yang menyebut terdapat klaster penyebaran covid-19 saat PTM di Jatim direvisi.
"Saya memastikan di Jawa Timur tidak ada klaster PTM," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi, Minggu, 26 September 2021.
Sebelumnya, Provinsi Jawa Timur disebut sebagai daerah dengan klaster covid-19 tertinggi di sekolah sejak pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas berlangsung. Hal itu berdasarkan temuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Baca juga: Rebutan Lahan, Keponakan Tebas Paman Hingga Tewas
Dari temuan 1.303 sekolah yang menjadi klaster covid-19 selama PTM terbatas, sebanyak 165 sekolah di antara angka itu atau 2,77% berada di Jatim.
Menurut Wahid, data tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan dan minta agar diperbaiki bila perlu dicabut. Selama PTM, kata dia, Jawa Timur menerapkan protokol kesehatan sangat ketat.
Tidak hanya waktu masuk, protokol kesehatan juga diterapkan ketika kegiatan belajar mengajar, seperti semua siswa wajib mengenakan masker. Setiap perkembangan juga harus dilaporkan ke satgas agar penanganan cepat bisa dilakukan.
"Hingga kini saya belum menerima laporan ada klaster baru PTM," jelas Wahid.
Surabaya: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memastikan
tidak ada klaster covid-19 saat pembelajaran tatap muka (PTM). Disdik meminta agar data Kemendikbudristek yang menyebut terdapat klaster penyebaran covid-19 saat PTM di Jatim direvisi.
"Saya memastikan di Jawa Timur tidak ada klaster PTM," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi, Minggu, 26 September 2021.
Sebelumnya, Provinsi Jawa Timur disebut sebagai daerah dengan klaster covid-19 tertinggi di sekolah sejak pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas berlangsung. Hal itu berdasarkan temuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Baca juga:
Rebutan Lahan, Keponakan Tebas Paman Hingga Tewas
Dari temuan 1.303 sekolah yang menjadi klaster covid-19 selama PTM terbatas, sebanyak 165 sekolah di antara angka itu atau 2,77% berada di Jatim.
Menurut Wahid, data tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan dan minta agar diperbaiki bila perlu dicabut. Selama PTM, kata dia, Jawa Timur menerapkan protokol kesehatan sangat ketat.
Tidak hanya waktu masuk, protokol kesehatan juga diterapkan ketika kegiatan belajar mengajar, seperti semua siswa wajib mengenakan masker. Setiap perkembangan juga harus dilaporkan ke satgas agar penanganan cepat bisa dilakukan.
"Hingga kini saya belum menerima laporan ada klaster baru PTM," jelas Wahid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
