Jombang; Tingkat penyebaran covid 19 di Kabupeten Jombang, Jawa Timur, terus naik. Kota santri kembali menyandang status zona merah atau risiko tinggi tingkat penyebaran covid-19 sejak 1 November 2020.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jombang, Akhmad Jazuli, membenarkan adanya perubahan status tersebut. Jazuli menyebut, sebelum masuk zona merah, selama tiga bulan Kabupaten Jombang berstatus zona oranye, atau kawasan dengan risiko sedang.
“Iya (zona merah). Terkait peningkatan penyebaran virus ini kan tergantung masyarakat sendiri. Kita sudah tidak pernah henti-hentinya berusaha. Ini soal tingkat kesadaran masyarakat disiplin menerapkan 3M,” kata Jazuli, saat dikonfirmasi di kantornya, Rabu 2 November 2020.
Baca: Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Kota Tangerang Terisi 82%
Jazuli mengungkap, tingkat kedisiplinan masyarakat yang rendah menyebabkan angka penyebaran covid-19 terus meningkat. Padahal, pembagian masker terus dilakukan termasuk menggelar operasi yustisi di beberapa tempat.
“Kemarin kita sudah rapatkan, langkah selanjutnya kita fokus pencegahan. Kita akan menggandeng seluruh tokoh masyarakat seperti beberapa ormas, jika ada kegiatan keagaamaan atau yang lain, ada imbauan tetap disiplin covid-19. Termasuk akan menghentikan setiap kegiatan yang melanggar protokol,” kata Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Jombang ini.
Berdasarkan laman Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, penyebaran kasus covid-19 di Jombang mengalami penambahan 17 kasus sehari kemarin. Dengan kumulatif sebanyak 1.586 kasus.
Sementara, status aktif sebanyak 145 kasus, pasien sembuh bertambah 14 orang dengan angka kumulatif sebanyak 1270 atau Recovery Rate 80.08%. Sedangkan angka kematian bertambah 3 kasus, kumulatif 171 orang dengan skor Fatality Rate 10.78%.
Jombang; Tingkat penyebaran
covid 19 di Kabupeten Jombang, Jawa Timur, terus naik. Kota santri kembali menyandang status zona merah atau risiko tinggi tingkat penyebaran covid-19 sejak 1 November 2020.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jombang, Akhmad Jazuli, membenarkan adanya perubahan status tersebut. Jazuli menyebut, sebelum masuk zona merah, selama tiga bulan Kabupaten Jombang berstatus zona oranye, atau kawasan dengan risiko sedang.
“Iya (zona merah). Terkait peningkatan penyebaran virus ini kan tergantung masyarakat sendiri. Kita sudah tidak pernah henti-hentinya berusaha. Ini soal tingkat kesadaran masyarakat disiplin menerapkan 3M,” kata Jazuli, saat dikonfirmasi di kantornya, Rabu 2 November 2020.
Baca: Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Kota Tangerang Terisi 82%
Jazuli mengungkap, tingkat kedisiplinan masyarakat yang rendah menyebabkan angka penyebaran covid-19 terus meningkat. Padahal, pembagian masker terus dilakukan termasuk menggelar operasi yustisi di beberapa tempat.
“Kemarin kita sudah rapatkan, langkah selanjutnya kita fokus pencegahan. Kita akan menggandeng seluruh tokoh masyarakat seperti beberapa ormas, jika ada kegiatan keagaamaan atau yang lain, ada imbauan tetap disiplin covid-19. Termasuk akan menghentikan setiap kegiatan yang melanggar protokol,” kata Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Jombang ini.
Berdasarkan laman Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, penyebaran kasus covid-19 di Jombang mengalami penambahan 17 kasus sehari kemarin. Dengan kumulatif sebanyak 1.586 kasus.
Sementara, status aktif sebanyak 145 kasus, pasien sembuh bertambah 14 orang dengan angka kumulatif sebanyak 1270 atau Recovery Rate 80.08%. Sedangkan angka kematian bertambah 3 kasus, kumulatif 171 orang dengan skor Fatality Rate 10.78%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
