Selong: Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, memasukkan budaya Sasak ke dalam kurikulum muatan lokal. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan literasi masyarakat mengenai tradisi dan budaya Suku Sasak.
"Ini untuk melestarikan budaya Sasak dan adat istiadatnya," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur, M. Juaini Taofik, di Lombok Timur, Senin, 12 September 2022.
Dia menjelaskan hal tersebut juga didasari karena budaya dan tradisi suku bangsa Sasak belum sepopuler suku-suku bangsa lainnya di Nusantara.
Pemasukan pelajaran mengenai budaya Sasak dalam kurikulum muatan lokal yang diterapkan di sekolah-sekolah ditujukan untuk meningkatkan literasi siswa mengenai budaya dan adat Sasak.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur, Izzudin, mengatakan Lombok Timur merupakan kabupaten pertama yang meluncurkan kurikulum muatan lokal di Nusa Tenggara Barat.
Ia mengatakan bahwa tim perumus dan penyusun yang meliputi akademisi, budayawan, dan pengurus sekolah selama hampir tiga tahun menyiapkan kurikulum muatan lokal.
"Semoga kurikulum muatan lokal Sasak ini bisa meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Lombok Timur khususnya," jelasnya.
Selong: Pemerintah Kabupaten Lombok Timur,
Nusa Tenggara Barat, memasukkan budaya Sasak ke dalam
kurikulum muatan lokal. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan literasi masyarakat mengenai tradisi dan
budaya Suku Sasak.
"Ini untuk melestarikan budaya Sasak dan adat istiadatnya," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur, M. Juaini Taofik, di Lombok Timur, Senin, 12 September 2022.
Dia menjelaskan hal tersebut juga didasari karena budaya dan tradisi suku bangsa Sasak belum sepopuler suku-suku bangsa lainnya di Nusantara.
Pemasukan pelajaran mengenai budaya Sasak dalam kurikulum muatan lokal yang diterapkan di sekolah-sekolah ditujukan untuk meningkatkan literasi siswa mengenai budaya dan adat Sasak.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur, Izzudin, mengatakan Lombok Timur merupakan kabupaten pertama yang meluncurkan kurikulum muatan lokal di Nusa Tenggara Barat.
Ia mengatakan bahwa tim perumus dan penyusun yang meliputi akademisi, budayawan, dan pengurus sekolah selama hampir tiga tahun menyiapkan kurikulum muatan lokal.
"Semoga kurikulum muatan lokal Sasak ini bisa meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Lombok Timur khususnya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
