Surabaya: Pemerintah Provinsi Jawa Timur meraih Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai instansi dengan implementasi pemetaan talenta PNS dan CPNS terbanyak di Indonesia. Sebanyak 36.668 ASN menjalani proses pemetaan talenta berbasis Artificial Intelligence (AI).
Pemetaan talenta masif menggunakan sistem TalentDNA berbasis AI dinilai terobosan manajemen talenta paling modern, tercanggih, dan terintegrasi di Tanah Air.
Pendiri ESQ Corp Ary Ginanjar Agustian, melalui unit resminya ACT Consulting, menegaskan bahwa capaian Jatim ini bukan hanya unggul dalam skala, tetapi juga dalam inovasi teknologi.
“Ini langkah termodern, karena pemetaan yang dilakukan tidak hanya mengukur potensi dan kinerja, tetapi juga memetakan bakat bawaan sebagai karunia Tuhan, dan ini berbasis AI,” ujar Ary
Ary menjelaskan, penerapan sistem AI ini membawa tiga manfaat utama dalam tata kelola SDM aparatur. Pertama, penempatan dan rekrutmen menjadi lebih presisi, mengatasi persoalan 74% tenaga kerja yang merasa salah posisi.
Kedua, penugasan di lapangan menjadi tepat sasaran karena selaras dengan talenta. Ketiga, koordinasi tim lebih mudah karena atasan lebih mengenal potensi anggotanya.
Sistem TalentDNA disebut sangat canggih karena mampu memetakan talenta dalam hitungan detik secara real-time.
Proses mutasi, rotasi, dan penugasan kini menjadi jauh lebih objektif karena seluruh keputusan didasarkan pada data terintegrasi—menggabungkan kompetensi, potensi, dan talenta bawaan.
“Dengan inovasi ini, sangat pantas Provinsi Jawa Timur disebut sebagai ‘Gudang Talenta Termodern’ di Indonesia,” tegas Ary.
Surabaya: Pemerintah Provinsi Jawa Timur meraih Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai instansi dengan implementasi pemetaan talenta PNS dan CPNS terbanyak di Indonesia. Sebanyak 36.668 ASN menjalani proses pemetaan talenta berbasis Artificial Intelligence (AI).
Pemetaan talenta masif menggunakan sistem TalentDNA berbasis AI dinilai terobosan manajemen talenta paling modern, tercanggih, dan terintegrasi di Tanah Air.
Pendiri ESQ Corp Ary Ginanjar Agustian, melalui unit resminya ACT Consulting, menegaskan bahwa capaian Jatim ini bukan hanya unggul dalam skala, tetapi juga dalam inovasi teknologi.
“Ini langkah termodern, karena pemetaan yang dilakukan tidak hanya mengukur potensi dan kinerja, tetapi juga memetakan bakat bawaan sebagai karunia Tuhan, dan ini berbasis AI,” ujar Ary
Ary menjelaskan, penerapan sistem AI ini membawa tiga manfaat utama dalam tata kelola SDM aparatur. Pertama, penempatan dan rekrutmen menjadi lebih presisi, mengatasi persoalan 74% tenaga kerja yang merasa salah posisi.
Kedua, penugasan di lapangan menjadi tepat sasaran karena selaras dengan talenta. Ketiga, koordinasi tim lebih mudah karena atasan lebih mengenal potensi anggotanya.
Sistem TalentDNA disebut sangat canggih karena mampu memetakan talenta dalam hitungan detik secara real-time.
Proses mutasi, rotasi, dan penugasan kini menjadi jauh lebih objektif karena seluruh keputusan didasarkan pada data terintegrasi—menggabungkan kompetensi, potensi, dan talenta bawaan.
“Dengan inovasi ini, sangat pantas Provinsi Jawa Timur disebut sebagai ‘Gudang Talenta Termodern’ di Indonesia,” tegas Ary.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
