Sleman: Warga Dusun Sedan, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyambut ramadan dengan berbagai kegiatan sosial. Mulai bersih-bersih lingkungan hingga makam para leluhur.
Kepala Dusun Sedan Miyarno, mengatakan kegiatan bersih-bersih makam disertai doa merupakan tradisi masyarakat untuk menghormati, memuliakan dan mendoakan para leluhur serta keluarga mereka yang sudah wafat. Selain itu, kegiatan tersebut sekaligus sarana dalam menjaga kerukunan dan silaturahmi antarwarga sehingga patut dilestarikan.
"Hampir semua lapisan masyarakat terlibat, bapak-bapak, ibu-ibu, pemuda, sampai anak terlibat," kata Miyarno di Sleman, Minggu, 25 Februari 2024.
Menurutnya kegiatan bersih makam dan doa para leluhur ini sebagai kegiatan yang biasa dilakukan setiap tahun menjelang ramadan. Selain itu, kegiatan tersebut juga bersamaan bulan ruwah atau sya'ban, salah satu nama bulan dalam penanggalan islam dan Jawa.
"Kegiatan ini untuk menyambut bulan ruwah atau bulan syaban sekaligus sambut bulan puasa yang akan tiba kurang sebulan lagi," jelasnya.
Salah seorang warga Sedan, Ponidi bersama kedua anaknya serta mertua terlibat bersih-bersih makam dan mendoakan istrinya yang telah wafat sekitar akhir bulan Desember 2023 lalu. Baginya, sarana menjadi momen bersama warga sekaligus bakti kepada orang yang sudah meninggal.
"Saya datang bersama keluarga termasuk ibu mertua untuk mendoakan almarhumah istri saya," ucap Ponidi yang didampingi kedua anaknya.
Ponidi berharap kegiatan bersih makam dan doa bersama untuk para leluhur serta keluarga yang telah meningga dunia tetap dilestarikan bagi generasi selanjutnya nanti. Ia juga ingin momen ramadan nanti bisa lebih khusyu dalam beribadah.
Sleman: Warga Dusun Sedan, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) menyambut
ramadan dengan berbagai kegiatan sosial. Mulai bersih-bersih lingkungan hingga makam para leluhur.
Kepala Dusun Sedan Miyarno, mengatakan kegiatan bersih-bersih makam disertai doa merupakan tradisi masyarakat untuk menghormati, memuliakan dan mendoakan para leluhur serta keluarga mereka yang sudah wafat. Selain itu, kegiatan tersebut sekaligus sarana dalam menjaga kerukunan dan silaturahmi antarwarga sehingga patut dilestarikan.
"Hampir semua lapisan masyarakat terlibat, bapak-bapak, ibu-ibu, pemuda, sampai anak terlibat," kata Miyarno di Sleman, Minggu, 25 Februari 2024.
Menurutnya kegiatan bersih makam dan doa para leluhur ini sebagai kegiatan yang biasa dilakukan setiap tahun menjelang ramadan. Selain itu, kegiatan tersebut juga bersamaan bulan ruwah atau sya'ban, salah satu nama bulan dalam penanggalan islam dan Jawa.
"Kegiatan ini untuk menyambut bulan ruwah atau bulan syaban sekaligus sambut bulan puasa yang akan tiba kurang sebulan lagi," jelasnya.
Salah seorang warga Sedan, Ponidi bersama kedua anaknya serta mertua terlibat bersih-bersih makam dan mendoakan istrinya yang telah wafat sekitar akhir bulan Desember 2023 lalu. Baginya, sarana menjadi momen bersama warga sekaligus bakti kepada orang yang sudah meninggal.
"Saya datang bersama keluarga termasuk ibu mertua untuk mendoakan almarhumah istri saya," ucap Ponidi yang didampingi kedua anaknya.
Ponidi berharap kegiatan bersih makam dan doa bersama untuk para leluhur serta keluarga yang telah meningga dunia tetap dilestarikan bagi generasi selanjutnya nanti. Ia juga ingin momen ramadan nanti bisa lebih khusyu dalam beribadah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
