ilustrasi/Medcom.id
ilustrasi/Medcom.id

Sulsel Targetkan Menurunkan Stunting 14% pada 2024

Antara • 05 April 2022 07:35
Sulsel: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Selatan  (Sulsel) menargetkan menurunkan stunting 14 persen di tahun 2024. Untuk mencapai itu, BKKBN Sulsel meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pendamping.
 
"Target menurunkan angka prevalensi stunting menjadi 14 persen di tahun 2024, sejumlah upaya telah dilakukan BKKBN, salah satunya dengan memperkuat kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang telah terbentuk di seluruh wilayah Indonesia," kata Kepala BKKBN Sulsel Andi Rita Mariani, di Makassar, Senin, 3 April 2022.
 
BKKBN mengadakan Training of Trainer (ToT) yang dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) BKKBN secara virtual.  Dia berharap pengetahuan Tim Pendamping Keluarga dapat meningkat khususnya dalam memberikan pemahaman dan edukasi kesehatan serta pola gizi anak bagi keluarga.

Andi Rita mengatakan stunting merupakan masalah lintas sektor dan penanganannya juga harus dilakukan secara kolaboratif melibatkan lintas sektor juga. Andi Rita mengatakan kegiatan ininakan dilanjutkan dengan pelatihan bagi 20.046 TPK se-Sulawesi Selatan sesuai petunjuk dari Pusdiklat BKKBN.
 
Baca: Angka Stunting di Indonesia Masih Tinggi
 
“Tim Pendamping Keluarga atau TPK nantinya akan bertugas memberikan edukasi, sosialisasi dan skrining pencegahan stunting pada empat kelompok sasaran, yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan balita khususnya anak di bawah dua tahun,” kata Andi Rita.
 
Menurut Andi Rita, keempat kelompok sasaran ini merupakan kelompok paling berisiko mengalami kasus stunting. Tim Pendamping Keluarga nantinya akan bertugas mendata dan melakukan pendampingan pada kelompok sasaran ini.
 
"TPK juga bertugas memfasilitasi kelompok sasaran untuk mendapatkan pelayanan rujukan dan pemberian bantuan sosial sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan keluarga,” ujar Andi Rita.
 
Dia menyebutkan stunting disebabkan kekurangan gizi kronis yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tubuh dan otak. Kehadiran TPK diharapkan dapat meningkatkan kepedulian dan kesadaran keluarga akan risiko stunting pada anak.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan