Bulukumba: Bulan Ramadan tidak membuat pelaku balap liar berhenti melakukan aksinya. Mereka justru semakin getol melakukan balap liar di pagi hari meski aparat kepolisian sudah rutin berpatroli. Namun di Bulukumba aparat memberikan sanksi yang unik bagi para pelaku balap liar, yakni mengaji.
Maraknya balapan liar hingga tak jarang menimbulkan korban membuat polisi di Bulukumba, Sulawesi Selatan membuat cara unik untuk memberikan sanksi kepada setiap pelaku balap liar. Sanksinya adalah para pelaku balap liar yang terkena razia harus mengaji di tempat.
Pelaku yang terkena razia itu akan diminta untuk mengaji surat pendek dalam Al-Qur'an secara bergantian. Lalu, mereka diminta untuk berikrar untuk tidak mengulang perbuatannya lagi. Tak hanya itu, para pelaku yang mampu mengaji akan diberi hadiah berupa sembako.
"Ketika kami tertibkan, adik-adik ini kita arahkan untuk melakukan pengajian oleh Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Kasat Binmas) supaya mereka memahami dari sisi agama bahwa yang mereka lakukan itu salah," kata Kasat Lantas Polres Bulukumba AKP Desi Ayu Dwi Putri dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia, Jumat, 8 April 2022.
Meski sudah diminta untuk mengaji, polisi tetap memberikan sanksi lain pada pelaku, yaitu menyita motor mereka selama tiga bulan demi memberikan efek jera.
Sementara itu di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, balap liar juga dilakukan usai sahur oleh sekelompok remaja. Aksi ini meresahkan warga sekitar karena pelaku biasanya menutup seluruh badan jalan untuk digunakan sebagai arena balap.
Aparat kepolisian telah melakukan patroli berulang kali, namun balap liar tetap dilakukan di tempat yang berbeda. Kapolres Polewali Mandar AKBP Agung Budi Leksono pun mengatakan akan menindak tegas setiap pelaku yang tertangkap. (Fatha Annisa)
Bulukumba:
Bulan Ramadan tidak membuat pelaku
balap liar berhenti melakukan aksinya. Mereka justru semakin getol melakukan balap liar di pagi hari meski aparat
kepolisian sudah rutin berpatroli. Namun di Bulukumba aparat memberikan sanksi yang unik bagi para pelaku balap liar, yakni mengaji.
Maraknya balapan liar hingga tak jarang menimbulkan korban membuat polisi di Bulukumba, Sulawesi Selatan membuat cara unik untuk memberikan sanksi kepada setiap pelaku balap liar. Sanksinya adalah para pelaku balap liar yang terkena razia harus mengaji di tempat.
Pelaku yang terkena razia itu akan diminta untuk mengaji surat pendek dalam Al-Qur'an secara bergantian. Lalu, mereka diminta untuk berikrar untuk tidak mengulang perbuatannya lagi. Tak hanya itu, para pelaku yang mampu mengaji akan diberi hadiah berupa sembako.
"Ketika kami tertibkan, adik-adik ini kita arahkan untuk melakukan pengajian oleh Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Kasat Binmas) supaya mereka memahami dari sisi agama bahwa yang mereka lakukan itu salah," kata Kasat Lantas Polres Bulukumba AKP Desi Ayu Dwi Putri dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia, Jumat, 8 April 2022.
Meski sudah diminta untuk mengaji, polisi tetap memberikan sanksi lain pada pelaku, yaitu menyita motor mereka selama tiga bulan demi memberikan efek jera.
Sementara itu di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, balap liar juga dilakukan usai sahur oleh sekelompok remaja. Aksi ini meresahkan warga sekitar karena pelaku biasanya menutup seluruh badan jalan untuk digunakan sebagai arena balap.
Aparat kepolisian telah melakukan patroli berulang kali, namun balap liar tetap dilakukan di tempat yang berbeda. Kapolres Polewali Mandar AKBP Agung Budi Leksono pun mengatakan akan menindak tegas setiap pelaku yang tertangkap. (
Fatha Annisa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
