Kalianda: Polres Lampung Selatan (Lamsel) menyebutkan berbagai kegiatan yang dilakukan kampung Khilafatul Muslimin di Desa Karangsari, Kecamatan Jatiagung, Lamsel.
Kapolres Lampung Selatan, AKBP Edwin, mengatakan satu daerah di Desa Karangsari, bukan sebagai kampung khilafah. Sebab, organisasinya pun ditetapkan sebagai organisasi yang dilarang negara karena kegiatannya antipemerintah.
Kendati demikian, dia mengakui kampung tersebut memiliki lembaga pendidikan agama, yaitu Pondok Pesantren Ukhuwwah Islamiyah (PPUI). Ponpes tersebut memiliki 182 santri dengan setiap alumninya diwajibkan mengabdi selama setahun di Khilafatul Muslimin.
“Tapi, kurikulum dalam ponpes itu tidak sesuai dengan aturan pemerintah," ujar Edwin, saat rapat terkait keberadaan Khilafatul Muslimin, Kamis, 9 Juni 2022.
Kampung tersebut juga, lanjut dia, terdapat klinik Al Mustasyifa Khilafatul Muslimin dengan Fokter Agus Kelana yang dipercaya melakukan pelayanan kesehatan.
Baca juga: Pergerakan Khilafatul Muslimin di Kalimantan dan Sulawesi Diusut
"Kami mendorong masyarakat teman-teman Khilafatul Muslimin di sana untuk diajak gotong royong sebagai upaya pencegahan," katanya.
Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Lamsel, Rafiq Udin, mengatakan pendirian Ponpes terdapat aturan, mekanisme, dan karakteristik.
"Jika tidak ada aturan, mekanisme, dan karakter, serta ajaran yang menyimpang dari syariat islam, bahkan bertentangan dengan Pancasila dan NKRI hendaknya tegas saja. Itu bukan ponpes," tegas dia.
Kepala Desa Karangsari, Romsi, mengatakan kegiatan Khilafatul Muslimin selama ini tidak pernah merugikan masyarakat sekitar.
"Alhamdulillah, kegiatan mereka aman-aman saja. Tapi, jika akan dilakukan kegiatan seperti yang disarankan Kapolres Lamsel kami siap," ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Lamsel, Puji Sukanto, menjelaskan kegiatan Khilafatul Muslimin tidak ada legalitas. Namun, untuk merangkul jemaahnya pihaknya akan membentuk tim kecil guna membuat kegiatan kemanusiaan di Desa Karangsari.
“Ini sebagai bentuk pendekatan untuk menumbuhkan ideologi Pancasila," imbuhnya.
Kalianda: Polres Lampung Selatan (Lamsel) menyebutkan berbagai kegiatan yang dilakukan kampung
Khilafatul Muslimin di Desa Karangsari, Kecamatan Jatiagung, Lamsel.
Kapolres Lampung Selatan, AKBP Edwin, mengatakan satu daerah di Desa Karangsari, bukan sebagai kampung khilafah. Sebab, organisasinya pun ditetapkan sebagai organisasi yang dilarang negara karena kegiatannya antipemerintah.
Kendati demikian, dia mengakui kampung tersebut memiliki lembaga pendidikan agama, yaitu Pondok Pesantren Ukhuwwah Islamiyah (PPUI). Ponpes tersebut memiliki 182 santri dengan setiap alumninya diwajibkan mengabdi selama setahun di Khilafatul Muslimin.
“Tapi, kurikulum dalam ponpes itu tidak sesuai dengan aturan pemerintah," ujar Edwin, saat rapat terkait keberadaan Khilafatul Muslimin, Kamis, 9 Juni 2022.
Kampung tersebut juga, lanjut dia, terdapat klinik Al Mustasyifa Khilafatul Muslimin dengan Fokter Agus Kelana yang dipercaya melakukan pelayanan kesehatan.
Baca juga:
Pergerakan Khilafatul Muslimin di Kalimantan dan Sulawesi Diusut
"Kami mendorong masyarakat teman-teman Khilafatul Muslimin di sana untuk diajak gotong royong sebagai upaya pencegahan," katanya.
Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Lamsel, Rafiq Udin, mengatakan pendirian Ponpes terdapat aturan, mekanisme, dan karakteristik.
"Jika tidak ada aturan, mekanisme, dan karakter, serta ajaran yang menyimpang dari syariat islam, bahkan bertentangan dengan Pancasila dan NKRI hendaknya tegas saja. Itu bukan ponpes," tegas dia.
Kepala Desa Karangsari, Romsi, mengatakan kegiatan Khilafatul Muslimin selama ini tidak pernah merugikan masyarakat sekitar.
"Alhamdulillah, kegiatan mereka aman-aman saja. Tapi, jika akan dilakukan kegiatan seperti yang disarankan Kapolres Lamsel kami siap," ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Lamsel, Puji Sukanto, menjelaskan kegiatan Khilafatul Muslimin tidak ada legalitas. Namun, untuk merangkul jemaahnya pihaknya akan membentuk tim kecil guna membuat kegiatan kemanusiaan di Desa Karangsari.
“Ini sebagai bentuk pendekatan untuk menumbuhkan ideologi Pancasila," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
