Garut: Sebuah perahu nelayan Sundari Jaya 02 yang baru pulang mencari ikan di Perairan Pantai Santolo, Kabupaten Garut, Minggu, 22 September 2019, sekitar pukul 04.35 WIB terbalik. Satu nelayan dilaporkan hilang.
Kepala Satpolair Polres Garut, AKP Tri Andri mengatakan, kecelakaan perahu nelayan Sundari Jaya 02 berjenis congkreng dengan jumlah kru dua orang. Keduanya merupakan ayah dan anak yakni Iip, 25 dan Ujang, 47, warga kompleks nelayan Banyuasih.
"Salah satu nelayan atas nama Iip telah berhasil diselamatkan. Sedangkan, Ujang hingga saat ini belum ditemukan. Tim gabungan dibantu masyarakat dan nelayan masih berupaya melakukan pencarian," ujarnya, Minggu, 22 September 2019.
Ia mengatakan, perahu nelayan Sundari Jaya 02 tergulung ombak saat hendak masuk ke pelabuhan setelah mencari ikan. Tri menyebut kondisi ombak di Pantai Santolo cukup tinggi sehingga mengancam keselamatan nelayan yang melaut.
"Kami mengimbau supaya para nelayan tidak melaut terlebih dahulu dan untuk sementara menunggu waktu sampai kondisi gelombang aman," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Rudi mengungkapkan, tim masih melakukan pencarian korban hilang.
"Pencarian dilakukan di laut dan penyisiran di sepanjang pantai termasuknya di pelabuhan," pungkasnya.
Garut: Sebuah perahu nelayan Sundari Jaya 02 yang baru pulang mencari ikan di Perairan Pantai Santolo, Kabupaten Garut, Minggu, 22 September 2019, sekitar pukul 04.35 WIB terbalik. Satu nelayan dilaporkan hilang.
Kepala Satpolair Polres Garut, AKP Tri Andri mengatakan, kecelakaan perahu nelayan Sundari Jaya 02 berjenis congkreng dengan jumlah kru dua orang. Keduanya merupakan ayah dan anak yakni Iip, 25 dan Ujang, 47, warga kompleks nelayan Banyuasih.
"Salah satu nelayan atas nama Iip telah berhasil diselamatkan. Sedangkan, Ujang hingga saat ini belum ditemukan. Tim gabungan dibantu masyarakat dan nelayan masih berupaya melakukan pencarian," ujarnya, Minggu, 22 September 2019.
Ia mengatakan, perahu nelayan Sundari Jaya 02 tergulung ombak saat hendak masuk ke pelabuhan setelah mencari ikan. Tri menyebut kondisi ombak di Pantai Santolo cukup tinggi sehingga mengancam keselamatan nelayan yang melaut.
"Kami mengimbau supaya para nelayan tidak melaut terlebih dahulu dan untuk sementara menunggu waktu sampai kondisi gelombang aman," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Rudi mengungkapkan, tim masih melakukan pencarian korban hilang.
"Pencarian dilakukan di laut dan penyisiran di sepanjang pantai termasuknya di pelabuhan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
