Yogyakarta: Duka mendalam menghinggapi keluarga korban mutilasi, A, di Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Usai mayat perempuan korban mutilasi ditemukan di sebuah wisma di Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Jenazah A dimakamkan pada Senin sore, 20 Maret 2023.
Ayah korban, Heri Prasetyo mengatakan mendapatkan kabar pada Senin dini hari tadi. Ia didatangi aparat Polsek Kraton.
"Saya dapat info jam 2 pagi dari Polsek Kraton. Saya diminta ke RS Bhayangkara," kata Heri ditemui di rumah duka.
Dari info itu, Heri sudah berpikir macam-macam. Ia juga tak diberi tahu kondisi anaknya.
"Tidak diberitahu ada apa. Pokoknya ke sana (RS Bhayangkara). Dari situ saya pikir waduh ada apa ini," ungkapnya.
Baca: Mayat Perempuan Termutilasi Ditemukan di Sleman
Di RS Bhayangkara Heri dijelaskan bahwa anaknya menjadi korban pembunuhan. Akan tetapi, Heri memilih untuk tidak menyampaikan rinci.
"Ada banyak tapi tak boleh menjelaskan," kata Heri.
Heri mengatakan gelagat anak pertamanya agak lain sebelum kejadian. Heri merasa tak biasa dengan tindakan anaknya.
"Anak saya (sebelum kejadian) agak lain. Kadang pergi, tapi akhir-akhir kemarin cuma diem. Kalau pergi pak tukokke opo (mau dibelikan apa)," kata Heri mengenang.
Kini, Heri hanya bisa mengenang mendiang sang anak yang meninggal pada usia 35 tahun. Perempuan tersebut meninggalkan 2 anak berusia 8 tahun dan 1 tahun.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Yogyakarta: Duka mendalam menghinggapi keluarga korban mutilasi, A, di Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Usai mayat perempuan korban mutilasi ditemukan di sebuah wisma di Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Jenazah A dimakamkan pada Senin sore, 20 Maret 2023.
Ayah korban, Heri Prasetyo mengatakan mendapatkan kabar pada Senin dini hari tadi. Ia didatangi aparat Polsek Kraton.
"Saya dapat info jam 2 pagi dari Polsek Kraton. Saya diminta ke RS Bhayangkara," kata Heri ditemui di rumah duka.
Dari info itu, Heri sudah berpikir macam-macam. Ia juga tak diberi tahu kondisi anaknya.
"Tidak diberitahu ada apa. Pokoknya ke sana (RS Bhayangkara). Dari situ saya pikir waduh ada apa ini," ungkapnya.
Baca:
Mayat Perempuan Termutilasi Ditemukan di Sleman
Di RS Bhayangkara Heri dijelaskan bahwa anaknya menjadi korban pembunuhan. Akan tetapi, Heri memilih untuk tidak menyampaikan rinci.
"Ada banyak tapi tak boleh menjelaskan," kata Heri.
Heri mengatakan gelagat anak pertamanya agak lain sebelum kejadian. Heri merasa tak biasa dengan tindakan anaknya.
"Anak saya (sebelum kejadian) agak lain. Kadang pergi, tapi akhir-akhir kemarin cuma diem. Kalau pergi pak tukokke opo (mau dibelikan apa)," kata Heri mengenang.
Kini, Heri hanya bisa mengenang mendiang sang anak yang meninggal pada usia 35 tahun. Perempuan tersebut meninggalkan 2 anak berusia 8 tahun dan 1 tahun.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
