Yogyakarta: Seorang pekerja proyek revitalisasi benteng Keraton Yogyakarta menemukan sejumlah kerangka manusia. Titik penemuan itu berada di Jalan Suryomentaraman Wetan, RT 55 RW 14, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta.
"Awalnya kelihatan bagian kepala (tenggorak), terus disingkarkan perlahan tanahnya," kata Ketua RT 55 Kelurahan Panembahan, Suharti di sekitar lokasi, Senin, 7 Agustus 2023.
Ia mengatakan pekerja itu menyingkirkan tanah hingga tampak separuh badan. Setelah temuan itu, pekerja melaporkan ke warga dan kepolisian.
Dari cerita yang Suharti peroleh, sebagian wilayah itu menjadi titik peperangan. Lokasi itu menjadi dapur umum.
"Cerita dari nenek tetangga saya, bilangnya memang bekas tempat perang zaman dulu," ucapnya.
Ketua RW 14 Kelurahan Panembahan, Kurniawan mengatakan proyek revitalisasi dihentikan sementara agar tak merusak temuan kerangka di kedalaman 1,5 meter itu. Menurut dia, temuan serupa pernah terjadi di titik lain.
"Beberapa waktu lalu juga ada temuan (kerangka manusia), tapi di sisi utara. Temuannya tapi nggak utuh," ujarnya.
Kurniawan menyebut kawasan benteng menjadi titik lokasi peperangan. Ia mengaku tak heran jika di sekitar benteng tersebut memang menjadi lokasi pemakaman.
"Ada beberapa yang kuburannya di dalam rumah dan terawat," ucapnya.
Wilayah di area benteng disebut menjadi bagian lahan kesultanan atau Sultan Ground (SG). Masyarakat, kata dia, dibolehkan hak pakai namun tidak hak milik.
Usai temuan itu, aparat Polresta Yogyakarta mendatangi lokasi kejadian. Mereka melakukan evakuasi di lokasi temuan kerangka manusia itu.
Yogyakarta: Seorang pekerja proyek revitalisasi benteng Keraton
Yogyakarta menemukan sejumlah kerangka manusia. Titik penemuan itu berada di Jalan Suryomentaraman Wetan, RT 55 RW 14, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta.
"Awalnya kelihatan bagian kepala (tenggorak), terus disingkarkan perlahan tanahnya," kata Ketua RT 55 Kelurahan Panembahan, Suharti di sekitar lokasi, Senin, 7 Agustus 2023.
Ia mengatakan pekerja itu menyingkirkan tanah hingga tampak separuh badan. Setelah temuan itu, pekerja melaporkan ke warga dan kepolisian.
Dari cerita yang Suharti peroleh, sebagian wilayah itu menjadi titik peperangan. Lokasi itu menjadi dapur umum.
"Cerita dari nenek tetangga saya, bilangnya memang bekas tempat perang zaman dulu," ucapnya.
Ketua RW 14 Kelurahan Panembahan, Kurniawan mengatakan proyek revitalisasi dihentikan sementara agar tak merusak temuan kerangka di kedalaman 1,5 meter itu. Menurut dia, temuan serupa pernah terjadi di titik lain.
"Beberapa waktu lalu juga ada temuan (kerangka manusia), tapi di sisi utara. Temuannya tapi nggak utuh," ujarnya.
Kurniawan menyebut kawasan benteng menjadi titik lokasi peperangan. Ia mengaku tak heran jika di sekitar benteng tersebut memang menjadi lokasi pemakaman.
"Ada beberapa yang kuburannya di dalam rumah dan terawat," ucapnya.
Wilayah di area benteng disebut menjadi bagian lahan kesultanan atau Sultan Ground (SG). Masyarakat, kata dia, dibolehkan hak pakai namun tidak hak milik.
Usai temuan itu, aparat Polresta Yogyakarta mendatangi lokasi kejadian. Mereka melakukan evakuasi di lokasi temuan kerangka manusia itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
