Bandung: Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, memastikan tidak akan meneruskan program Jabar Quick Response (JQR) yang dibentuk mantan Gubernur Ridwan Kamil. Fungsi program kemanusiaan tersebut pun kini dikembalikan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) di bawah Pemprov Jabar.
"Jadi untuk JQR, fungsinya itu saya kembalikan kepada unitnya ke organik, ke dinas-dinas, ke BPBD, Dinsos, Dinkes dan kami punya sapa warga, dan fungsinya tidak hilang," kata Bey saat ditemui di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis 4 Januari 2024.
Bey mengatakan, para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemprov Jabar dinilai mampu untuk menjalankan program tanggap cepat kemanusiaan tersebut. Sehingga Bey pun tidak memerlukan kembali keterlibatan tim JQR yang mayoritas dihuni oleh putra putri dari 27 Kabupaten/Kota di Jabar.
"Saya yakin kami mampu, dan terima kasih kepada JQR yang lima tahun telah melakukan transfer, dengan itu kami akan meniru dan bekerja secara cepat," sahutnya.
Bey pun memastikan, tim JQR telah resmi dibubarkan sejak Desember 2023 kemarin. Bey pun tidak tidak mengetahui nasib langkah selanjutnya sumber daya manusia (SDM) yang selama ini tergabung JQR.
"Otomatis berenti, karena kami mengandalkan ASN kami," tegasnya.
Sementara itu, Bey mengungkapkan terima kasih terhadap Ridwan Kamil yang telah menerapkan berbagai perubahan birokrasi di Pemprov Jabar. Bey pun memastikan akan meneruskan program peninggalan Ridwan Kamil jika dinilai masih diperlukan bagi Pemprov Jabar.
"Jadi intinya saya menerima birokrasi yang sangat baik dari pak Ridwan Kamil, saya berterima kasih. Jadi kalau saya tidak mengapresiasi, siapa lagi," ungkap Bey.
Bandung: Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, memastikan tidak akan meneruskan program Jabar Quick Response (JQR) yang dibentuk mantan Gubernur Ridwan Kamil. Fungsi program kemanusiaan tersebut pun kini dikembalikan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) di bawah Pemprov Jabar.
"Jadi untuk JQR, fungsinya itu saya kembalikan kepada unitnya ke organik, ke dinas-dinas, ke BPBD, Dinsos, Dinkes dan kami punya sapa warga, dan fungsinya tidak hilang," kata Bey saat ditemui di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis 4 Januari 2024.
Bey mengatakan, para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemprov Jabar dinilai mampu untuk menjalankan program tanggap cepat kemanusiaan tersebut. Sehingga Bey pun tidak memerlukan kembali keterlibatan tim JQR yang mayoritas dihuni oleh putra putri dari 27 Kabupaten/Kota di Jabar.
"Saya yakin kami mampu, dan terima kasih kepada JQR yang lima tahun telah melakukan transfer, dengan itu kami akan meniru dan bekerja secara cepat," sahutnya.
Bey pun memastikan, tim JQR telah resmi dibubarkan sejak Desember 2023 kemarin. Bey pun tidak tidak mengetahui nasib langkah selanjutnya sumber daya manusia (SDM) yang selama ini tergabung JQR.
"Otomatis berenti, karena kami mengandalkan ASN kami," tegasnya.
Sementara itu, Bey mengungkapkan terima kasih terhadap Ridwan Kamil yang telah menerapkan berbagai perubahan birokrasi di Pemprov Jabar. Bey pun memastikan akan meneruskan program peninggalan Ridwan Kamil jika dinilai masih diperlukan bagi Pemprov Jabar.
"Jadi intinya saya menerima birokrasi yang sangat baik dari pak Ridwan Kamil, saya berterima kasih. Jadi kalau saya tidak mengapresiasi, siapa lagi," ungkap Bey.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
