Palembang: Badan Pangan Nasional (BPN) merilis data skor Pola Pangan Harapan (PPH) Nasional yang dikonsumsi masyarakat Sumatra Selatan (Sumsel) mencapai 94,2 persen. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 94,1 persen.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Efendi, mengatakan sejak tahun 2022 Sumsel telah menduduki peringkat keempat juga di atas rata-rata nasional. Skor PPH merupakan indikator mutu gizi dan keragaman konsumsi pangan sehingga dapat digunakan untuk merencanakan kebutuhan konsumsi pangan.
“Jika skor PPH semakin mendekati 100, maka konsumsi pangan masyarakat semakin beragam dan bergizi seimbang," kata Ruzuan melalui keterangan tertulis, Sabtu, 9 Desember 2023.
Ruzuan mengungkapkan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan terus berupaya untuk mensosialisasikan pentingnya penerapan gizi pangan. Terlebih peningkatan ini juga sebagai indikator mempercepat penurunan angka kemiskinan dan relevansi penurunan angka stunting.
“Masyarakat Sumsel tidak hanya mengonsumsi karbohidratnya saja, namun ada buah-buahan, sayuran, protein, nabati, dan juga hewani,” jelas Ruzuan.
Menurutnya capaian skor PPH konsumsi masyarakat ini juga merupakan akumulasi dari berbagai upaya dalam meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat.
“PPH konsumsi ini berarti kita juga sudah memenuhi urutan gizi, dari setiap tahun bergerak. Karena itu kita mengajak masyarakat untuk menjaga pola konsumsi karbohidrat, protein dan sebagainya secara berimbang," ujar Ruzuan.
Palembang: Badan Pangan Nasional (BPN) merilis data skor Pola
Pangan Harapan (PPH) Nasional yang dikonsumsi masyarakat
Sumatra Selatan (Sumsel) mencapai 94,2 persen. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 94,1 persen.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Efendi, mengatakan sejak tahun 2022 Sumsel telah menduduki peringkat keempat juga di atas rata-rata nasional. Skor PPH merupakan indikator mutu gizi dan keragaman konsumsi pangan sehingga dapat digunakan untuk merencanakan kebutuhan konsumsi pangan.
“Jika skor PPH semakin mendekati 100, maka konsumsi pangan masyarakat semakin beragam dan bergizi seimbang," kata Ruzuan melalui keterangan tertulis, Sabtu, 9 Desember 2023.
Ruzuan mengungkapkan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan terus berupaya untuk mensosialisasikan pentingnya penerapan gizi pangan. Terlebih peningkatan ini juga sebagai indikator mempercepat penurunan angka kemiskinan dan relevansi penurunan angka stunting.
“Masyarakat Sumsel tidak hanya mengonsumsi karbohidratnya saja, namun ada buah-buahan, sayuran, protein, nabati, dan juga hewani,” jelas Ruzuan.
Menurutnya capaian skor PPH konsumsi masyarakat ini juga merupakan akumulasi dari berbagai upaya dalam meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat.
“PPH konsumsi ini berarti kita juga sudah memenuhi urutan gizi, dari setiap tahun bergerak. Karena itu kita mengajak masyarakat untuk menjaga pola konsumsi karbohidrat, protein dan sebagainya secara berimbang," ujar Ruzuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
