Cirebon: Keluarga Ade Irawan, 30, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Sindangmekar Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon yang tewas di Korea Selatan menyebut korban dibunuh rekannya sendiri.
"Salah satu pelaku, merupakan teman dari adik saya," ujar kata Nurhasanah kakak kandung korban, Selasa 7 Mei 2024.
Nurhasanah mengungkapkan, berdasarkan informasi yang ia terima dari rekan-rekan korban di Korea Selatan salah satu pelaku, pernah kerja bareng dengan korban. Tempat kerja pelaku juga katanya hasil bantuan dari korban.
"Selain pernah kerja bareng, tempat kerja pelaku yang sekarang juga, merupakan hasil dari adik saya," kata Nurhasanah.
Nurhasanah sendiri tidak mengetahui secara pasti, apa masalah yang memicu tindakan penganiayaan yang berujung pembunuhan itu. Ia meyakini, kematian adiknya itu, bukan karena tawuran antarsesama TKI di Korea Selatan, melainkan tindakan pengeroyokan.
"Kami meyakini, bahwa adik saya itu korban pengeroyokan, bukan tawuran," ujar Nurhasanah.
Ia sendiri mendapatkan informasi, adiknya itu mendapatkan serangan dengan menggunakan senjata tajam dari belakang. Sehingga, kata Nurhasanah, tidak ada perlawanan sama sekali dari korban.
"Adik saya ditusuk dari belakang. Jadi tidak sempat melawan," kata Nurhasanah.
Sebelumnya, TKI asal Cirebon Jawa Barat, menjadi korban tewas, akibat penganiayaan yang dilakukan oleh sesama TKI di Daegu Korea Selatan. Korban mendapatkan tiga luka tusukan, sehingga mengakibatkan meninggal dunia.
Cirebon: Keluarga Ade Irawan, 30, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Sindangmekar Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon yang tewas di
Korea Selatan menyebut korban dibunuh rekannya sendiri.
"Salah satu pelaku, merupakan teman dari adik saya," ujar kata Nurhasanah kakak kandung korban, Selasa 7 Mei 2024.
Nurhasanah mengungkapkan, berdasarkan informasi yang ia terima dari rekan-rekan korban di Korea Selatan salah satu pelaku, pernah kerja bareng dengan korban. Tempat kerja pelaku juga katanya hasil bantuan dari korban.
"Selain pernah kerja bareng, tempat kerja pelaku yang sekarang juga, merupakan hasil dari adik saya," kata Nurhasanah.
Nurhasanah sendiri tidak mengetahui secara pasti, apa masalah yang memicu tindakan penganiayaan yang berujung pembunuhan itu. Ia meyakini, kematian adiknya itu, bukan karena tawuran antarsesama TKI di Korea Selatan, melainkan tindakan
pengeroyokan.
"Kami meyakini, bahwa adik saya itu korban pengeroyokan, bukan tawuran," ujar Nurhasanah.
Ia sendiri mendapatkan informasi, adiknya itu mendapatkan serangan dengan menggunakan senjata tajam dari belakang. Sehingga, kata Nurhasanah, tidak ada perlawanan sama sekali dari korban.
"Adik saya ditusuk dari belakang. Jadi tidak sempat melawan," kata Nurhasanah.
Sebelumnya, TKI asal Cirebon Jawa Barat, menjadi korban tewas, akibat penganiayaan yang dilakukan oleh sesama TKI di Daegu Korea Selatan. Korban mendapatkan tiga luka tusukan, sehingga mengakibatkan meninggal dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
