Surabaya: Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, mencatat ada tiga daerah di wilayahnya rawan banjir pada musim hujan, yaitu Kabupaten Sumenep, Pamekasan, dan Pasuruan.
"Jadi memang tiga daerah ini masih sama seperti sebelumnya, merupakan daerah rawan banjir yang harus diwaspadai," kata Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, dikonfirmasi, Minggu, 19 November 2023.
Gatot mengatakan, ketiga daerah itu rawan banjir karena disebabkan beberapa faktor. Di antaranya karena banyak material seperti kayu dan ranting pohon berserakan, sisa-sisa kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Di sana banyak sekali kayu-kayu ranting yang terbawa banjir. Kami tidak ingin banjir yang ada di Batu terulang kembali," katanya.
Untuk menghindari banjir bandang, Gatot mengimbau pembersihan ranting-ranting hingga batang pohon di lereng gunung serta pembersihan saluran irigasi.
"Sehingga perlu juga penguatan drainase dan pengecekan seluruh sarana prasarana dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi," ujarnya.
Menurutnya, BPBD kabupaten/kota memantau sampah-sampah di hulu dan hilir sungai. Selain itu perlu ada rambu-rambu jalur evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
"Kami juga akan memetakan daerah aliran sungai (DAS) besar yang berpotensi meluap dan menjadi penyebab banjir pada musim hujan nanti," ungkap dia.
Surabaya: Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, mencatat ada tiga daerah di wilayahnya rawan banjir
pada musim hujan, yaitu Kabupaten Sumenep, Pamekasan, dan Pasuruan.
"Jadi memang tiga daerah ini masih sama seperti sebelumnya, merupakan daerah rawan banjir yang harus diwaspadai," kata Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, dikonfirmasi, Minggu, 19 November 2023.
Gatot mengatakan, ketiga daerah itu rawan banjir karena disebabkan beberapa faktor. Di antaranya karena banyak material seperti kayu dan ranting pohon berserakan, sisa-sisa kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Di sana banyak sekali kayu-kayu ranting yang terbawa banjir. Kami tidak ingin banjir yang ada di Batu terulang kembali," katanya.
Untuk menghindari banjir bandang, Gatot mengimbau pembersihan ranting-ranting hingga batang pohon di lereng gunung serta pembersihan saluran irigasi.
"Sehingga perlu juga penguatan drainase dan pengecekan seluruh sarana prasarana dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi," ujarnya.
Menurutnya, BPBD kabupaten/kota memantau sampah-sampah di hulu dan hilir sungai. Selain itu perlu ada rambu-rambu jalur evakuasi jika sewaktu-waktu
terjadi bencana.
"Kami juga akan memetakan daerah aliran sungai (DAS) besar yang berpotensi meluap dan menjadi penyebab banjir pada musim hujan nanti," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
